ADS


Resensi Buku Layla & Majnun Karya Nizami Ganjavi, Kisah Cinta Klasik dari Negeri Timur

Cover buku Layla & Majnun/ Sumber gambar tokopida

Buku berjudul layla dan majnun kisah klasik dari negri timur yang merupakan legenda cinta tragis dari dunia islam, khususnya budaya arab, Kisah ini pertama kali dikenal luas melalui puisi epik yang ditulis oleh Nizami Ganjavi, seorang penyair Persia abad ke-12. Ceritanya mengisahkan cinta mendalam antara Qays dan Layla. Qays jatuh cinta pada Layla sejak kecil, tetapi ketika perasaannya semakin besar, ia mulai disebut "Majnun" (yang berarti "gila") karena cintanya yang dianggap terlalu berlebihan.

Ayah Layla menolak lamaran Majnun karena ia sudah terkenal sebagai seseorang yang kehilangan akal karena cinta. Layla akhirnya dipaksa menikah dengan pria lain, sementara Majnun mengasingkan diri ke padang pasir, menulis puisi-puisi cinta untuk Layla, hidup dalam kesendirian, hingga akhirnya meninggal dalam penderitaan.

Cinta, cinta, cinta..

Cinta adalah hakekat 

Namun  apa yang bisa di akibatkan oleh hakekat itu sendiri, apa yang cinta lakukan hingga membuat seorang pangeran banu amir menjadi pujangga cinta gila dan berkata  ‘’ oh cintaku, andai saja aku tak memberikan jiwa ku padamu, maka akan lebih baik aku kehilangan jiwa ku untuk selamanya, kau adalah penyebab dari rasa sakitku, namun demikianlah cinta ku padamu adalah satu satunya pelipur lara ku, satu satunya penyembuh luka ku.. “

 lantas mengapa tuhan membangun megahnya perasaan cinta, mencangkoknya erat, hingga akarnya mandarah pada rusuk, namun pada akhirnya, engkau cerambut paksa hingga kulitnya terbawa, darahnya muncrat kemana mana, kau paksa aku sadar dengan rasa sakit yang begitu dasyatnya, rusuk rusuk itu patah, namun aku kau biarkan tetap hidup..

begitulah sekiranya cinta majnun pada Layla yang menjadi duri dalam daging, namun juga nikotin, mungkin kalimat nestapa cinta yang tak Bersama adalah garis besar dari kisah ini.

kisah ini menceritakan kisah klasik perjalanan tragis antara pangeran qays dan Layla hingga keduanya wafat dalam keadaan syahid memperjuangkan cinta mereka, legeda cinta paling murni hingga seluruh timur Tengah mengetahuinya.

qays putra sayyid raja suku banu amir adalah seorang anak yang rajin dan antusias, ia tak mebutuhkan waktu lama untuk mengalahkan teman temannya dalam setiap mata Pelajaran, membuktikan bahwa ia adalah siswa terbaik yang pernah di ajar oleh gurunya, 

sampai pada suatu hari gadis Bernama Layla membawa bocah laki laki itu mabuk terbius oleh kecantikanya.

 hitam legam rambutnya , hitam indah matanya, bak mata rusa,  sesuai dengan arti Namanya layla dalam Bahasa arab ‘’ layl ‘’ yang berarti  malam, kecantikan yang membuat hati sedingin es meleleh, qays muda terus menegguk cinta bahkan sebelum ia menggetahui arti cinta yang sesungguhnya, ia terus berlarut   meski ia tau ia akan tenggelam pada  candu Layla, Perempuan yang ia     serahkan seluruh hatinya, Perempuan yang ia anggap sebagai keindahan yang berbeda, Perempuan yang kelak menyita hidup serta seluruh apa yang ia punya.

Di ujung sana ternyata qays tidak sendiri, diam diam Layla merasakan kehangatan yang sama, kehangatan yang dirasakan qays pula, dari sinilah bara perasaan mereka menyala, mereka hanya kanak kanak saat mereka jatuh cinta, anak anak yang hanya menerima apa yang mereka dapatkan tanpa tau bahwa bara itu kelak akan membuat mereka memilih terbakar berdua. 

cinta pertama adala hal terhebat, kenangan pertama yang selamanya membekas, dan patah hati pertama yang akan selalu menjadi hal paling menyakitkan.

bagi qays dan Layla perasaan itu begitu berarti untuk keduanya, mereka tak berani mempertanyakan, karna takut rasa itu hilang secepat datangnya.  

Dua bocah yang di mabuk cinta, tak bisa lepas dari satu sama lain, mereka tertawa, bicara berdua, sampai terbawa waktu dan tak menyadari, kini dunia menatap mereka dan menguping dialog romantis dari keduanya , apa kalian sudah tau qays dan layla jatuh cinta? Suara itu terucap dari mulut kemulut, kini kuntum cinta mereka telah di ketahui dan menjadi desas desus, konon katanya, rumor adalah awal dari sebuah kehancuran suatu kerajaan, demi cinta mereka, mereka memenjara mata mereka yang saling mendamba, membungkam bibir yang haus akan pelapalan pelapalan cinta, sayangnya siapa yang bisa menahan bunga yang mereka sirami setiap hari untuk mekar? Qays dan layla menjaga bunga hati mereka, dan kini keduanya tak bisa menutupinya lagi.. 

Semua yang qays coba lakukan bak dua warna kotras hitam dan putih. Keduanya bertentangan, cinta dan logika adalah dua hal yang tak sama, jika seseorang sepenuhnya menggunakan logikanya niscahya ia tidak akan mendapatkan cinta yang sempurna, jika seseorang menggunakan sepenuh cintanya niscahya ia kan menjadi seorang pemuja, lantas apa yang akan terjadi pada seseorang yang berada pada keduanya? dia akan selalu ada dalam tarik-menarik antara dua kekuatan yang bertentangan. Dia tidak akan sepenuhnya menjadi pemuja yang buta, tapi juga tidak akan bisa dingin sepenuhnya seperti seseorang yang hanya mengandalkan logika. 

Yang terjadi? Bisa jadi dia akan terus mempertanyakan segalanya, hatinya ingin menyerah pada perasaan, tapi pikirannya selalu mencoba menariknya kembali ke kenyataan. Pada akhirnya, dia mungkin akan hidup dalam dilema yang tak pernah benar-benar selesai. 

Orang itu akan menjadi orang yang takut kehilangan kendali atas dirinya, karna terlalu banyak menimang, menerka, apa ini perasaan yang benar? Apakah ini layak untuk di perjuangkan? Dia akan menjadi seorang panakut, takut di butakan perasaan, ia akan menjadi seorang pengecut yang pada akhirnya kehilangan.

Qays adalah golongan pemberani, bersama layla ia di hujani bertubi tubi cemoohan tapi tanpa layla ia merasa hatinya bagai akar yang di cerambut paksa hingga kulitnya terbawa, darahnya muncrat kemana mana,di paksa sadar dengan rasa sakit yang begitu dasyatnya, rusuk rusuknya patah, namun tetap ia biarkan hidup.

Hilanglah akal qays karna megahnya perasaan ini terhadap layla, ia resmi menjadi pemabuk gila yang mabuk karna candu layla, ia menyenandungkan syair syair pujian pada kekasihnya, tak peduli orang sekitarnya berteriak ‘’ majnun majnun si majnun “ gila gila si gila. 

Berita qays menjadi gila sudah menyebar ke seluruh banu amir dan kepada suku layla, namun keindahan layla dan besarnya cinta qayslah yang sudah menyentuh seluruh timur tengah.

Setia p orang melihat si majnun pasti akan mengolok ngoloknya sebagai orang yang mabuk kecubung, jubah istananya sekarang berubah menjadi kain cumpang camping, wajahnya kusam kotor di penuhi tanah, ia menjerit jerit kesakitan, lalu tertawa menyenandungkan pujian pujian syahdu untuk kekasihnya


Orang gila mana yang rela meninggalkan kemudahan hidupnya dan memilih susah, orang gila mana yang rela kehilangan dirinya sendiri dan menjadi gila , ya, qays menjadi orang linglung,terseok seok, meninggalkan semua kenikmatan dunia, layla lah wanita yang menyita seluruh kewarasanya, menjadikanya budak yang suka rela di aniaya dunia demi layla. 

Ia di jauhi orang tercinta, teman, sanak saudara, berkeliaran keseluruh menjuru hanya dengan memohon belas kasihan dan karunia tuhan, ayahnya adalah orang yang paling mencintai qays dari semenjak ia lahir kedunia, qays adalah fajar setelah hari hari gelap yang berkepanjangan, ia adalah cahaya hati dari doa doa yang panjang, namun kini semua sudah terjadi di depan mata ‘’ ya, kau memang masih muda, dan kebodohan kebodohan di usia muda dapat di maafkan. Namun kebodohan di titik ini? Ini bukan kebodohan, ini murni kegilaan ‘’ 

Sayyid raja banu amir mengusap pipi putranya dengan tangan gemetar permata hatinya berubah menjadi krikil hitam ‘’ saat kau mengerang – erang demi cintamu, aku turut berduka untuk mu, saat kau merobek – robek jubah mu karna kuputusasaan aku terkoyak menjadi dua putra ku, saat kau terbakar, aku juga terbakar, saat kau menangis aku tenggelam dalam telaga kesedihan “

Namun pemuja takan pernah takut pada penderitaan dunia dan se isi perangkapnya, majnun sudah termakan habis oleh cinta yang memakan habis setengah kejiwaanya.

Di sebrang sana apa yang di alami gadis jelita pujaan majnun?, layla adalah rembulan yang di sembunyikan dari serigala gila, ia diam diam terisak terpisah  dari bungga hatinya, ia benar benar menjadi lemah, air matanya jatuh tanpa ragu,terakhir ia menatap qays yang berada di luar tenda, mata mereka saling menatap dari ke jauhan, tatapan itu menjadi hal yang terus ia putar, pertemuan singkat tanpa suara namun dari binar itu keduanya seolah saling memeluk melepaskan dahaga rindu yang hampir membuat mereka mati kehausan. 

Majnun hampir pingsan seolah benar ia melihat rembulan berjarak 3 inci dari wajahnya, layla benar benar menakjubkan, apakah tuhan menciptakan layla sembari tersenyum? Karna layla benar benar harta dunia yang paling berkilauan. 

Bukan hanya majnun yang terpesona pada rupa jelitanya, bahkan seluruh mata pria tak akan berkedip saat rambut hitamnya mulai menyingkir terhempas oleh angin, SUBHALLAH, ia bak dewi yang keanggunanya membuat setiap mata terpaku, sihir apa yang bisa membuat semua binar mendamba kecantikanya, senyum manisnya bahkan mampu meruntuhkan hati yang keras sekali pun, tak terkecuali pangeran ibn salam pageran bergelimang harta yang ingin menjadikan layla menjadi miliknya.

majnun si pria gila telah menyebarkan ode dan soneta sonetanya tentang ke elokan layla keseluruh penjuru arab, hingga membuat pengeran pangeran lain mengetahui keindahnya, bagaimana rupa gadis yang di cintai si gila itu?, setelah berjumpa dengan sosok yang di cintai majnun, pageran pageran itu ngubah niatnya, pada akhirnya mereka mendatangi layla dengan magsud meminang, banyak dari mereka menawarkan gunungan emas, tanah, ternak, perak, dan seluruh hartanya, namun hati ayahnya tak tergerak sedikit pun, baginya layla adalah sebuah peti berharga, harus ada seseorang yang mengisinya dengan penuh cinta sepeti ia menjaganya selama ini  

namun hati layla menyembunyikan api cinta untuk pria gila. setiap hari hari yang layla habiskan terasa seperti boneka, berjalan tanpa jiwa, ia tersenyum tertawa penuh kepalsuan hanya demi ayahnya, jiwa layla sesungguhnya bersama qays, bagaimana jiwanya kembali padanya, sementara qays si pria gila itu saja tak di samping layla, saat matahari tenggelam tiba, barulah layla terisak pedih, berharap angin menyampaikan kecupan manis untuk pria yang menjadi jiwanya.

Layla sangat menghargai ayahnya, sebagaimana ia menjaga layla, bahkan saat ayahnya berada dalam ambang kekalahan perang, ayahnya datang dengan semua ke rendahaan diri, ia bersujud pada nowfal pria yang berhasil mengalahkan sukunya, nowfal berperang seperti naga yang gila darah, hanya demi membawa layla pada majnun.

Ayah layla bersujud sungkur di kaki nowfal, melupakan bahwa ia adalah seorang yang bermartabat ‘’ aku adalah pria tua yang hatinya hancur dan punggungnya membungkuk karna perubahan waktu, bencana perang ini telah membuatku berlutut pada mu tuan. jika bumi bisa terbuka, aku akan meminta bumi menelan ku bulat bulat karna menyebabkan pertumbahan darah ini, sekarang semua keputusan ada di tangan mu, tapi bila kau melepaskan layla maka aku akan merasa bahagia, jika kau berniat membunuhnya, maka bunuhlah ia! Goroklah tenggorokannya dengan belatimu, tusukkan pedangmu ke dalam jantungnya, dan injak-injaklah tubuhnya di bawah kuda-kudamu jika kau mau. Aku takkan mempertanyakan keputusanmu ‘’

“Tapi ada satu hal yang tak pernah bisa kuterima. Selama aku masih menjadi ayahnya, aku takkan pernah menyerahkan putriku kepada si tolol, si iblis yang menyamar menjadi manusia, si gila, si ‘majnun’ ini – takkan pernah! ‘’

Seharusnya ia diikat oleh rantai besi dan dikunci rapat-rapat, dan bukan terikat dalam ikatan pernikahan lalu dibiarkan bebas berkeliaran! “Lagipula, apalah ia? Ia hanyalah orang bodoh. gelandangan dan pengembara, tak mempunyai tempat tinggal, orang yang tak berguna yang berkelana di pegunungan bagaikan pertapa kotor yang dirasuki syaitan, Apakah ia layak untuk memperistri seorang gadis? Apakah aku bersedia memiliki menantu seorang pengkhianat yang telah menyeret-nyeret namaku dalam kubangan kotoran? 

Seluruh pelosok Arab telah menyebut-nyebut nama putriku dalam sajak-sajaknya yang menyedihkan. Dan kau justru memintaku untuk menyerahkan putriku kepadanya? Namaku akan buruk selamanya, dan tanah kelahiranku yang kuagungkan takkan selamat. Kau meminta sesuatu yang tak mungkin, Tuan...

dan kumohon agar kau menghentikannya. Lebih baik jika aku menggorok leher putriku dengan pedangku daripada harus menyerahkannya kepada Majnun, karena hal itu akan sama saja dengan menyerahkan putriku sendiri ke kandang singa. Akan lebih baik jika ia mati secepatnya dengan pedangku daripada harus meletakkannya di rahang naga seperti Majnun!

Ayah mana yang rela membiarkan putri tersayangnya bersama dengan orang yang tak mampu mencukupi kehidupanya sendiri? Seorang ayah pasti menginginkan yang terbaik untuk putrinya, takkan ada seorang ayah yang membiarkan putrinya luntang lantung menanggung malu karna suaminya gila dan hidup dalam kemiskinan, ia tak ingin wajah putrinya yang murni di kotori lumpur dan kotoran.

Nowfal termenung, di sisi lain ia bersumpah atas nama tuhan untuk membawa layla pada pelukan sahabatnya qays, di sisi lain ia mencermati perkataan seorang ayah di depanya, cukup lama ia menimang kemudian ia mengambil keputusan, ia hanya akan menyatukan qays dan layla jika ayah layla sendirilah yang langsung menyerahkan layla kepadanya untuk di antarkan pada qays 

Hanya tinggal selangkah lagi layla dan qays bersama dan mengubah sejarah keduanya, namun takdir yang di tetapkan tetaplah yang terjadi, yang sudah di takdirkan untuk mereka adalah gelora hasrat yang gila, namun tak ada saling membersamai di garis takdir keduanya. 


Ayah layla bersorak gembira karna kemahiran lisanyalah ia selamat dalam kudeta dan berhasil atas pembebasan layla, tak lama dari situ berita layla banyak yang meminang terdengar oleh telinga pangeran ibn salam, ia tak terima permatanya di cemari tangan tangan kotor, akhirnya ia mendangi ayah layla yang telah berjanji untuk menyerahkan layla, ia sudah cukup bersabar dan inilah saatnya, tak ada alasan untuk menolak lamaran yang baik ini, pangeran ibn salam bukanlah pria biasa. Ia bagaikan singa, kebanggaan bagi seluruh penjuru Arab! Kekuatannya sebanding dengan sepuluh orang terkuat, jika digabungkan ia adalah tulang punggung bagi pasukan mana pun.

meski terkesan terlalu cepat akhirnya pernikahan di langsungkan.

Pangeran ibn salam adalah manusia terbahagia karna berhasil memiliki rembulan yang di ingin ingini semua pria sepenjuru arab, ia menyiapkan pesta yang mewah, gajah gajah, segunung emas, dan hadiah hadiah mewah untuk keluarga pengantin wanitanya, sedangkan layla? Ia termenung di kamarnya, sekelilingnya begitu banyak orang namun hatinya sunyi, tatapan matanya terus melihat keluar jendela,’’ dimana kau kekasih ku ‘’ ucapnya halus yang hanya di simpan dalam hatinya sendiri, ia melihat pantulan wajah cantiknya, pantulan yang di damba setiap pria ,namun sang pemilik wajah hanya melihat tak berselera.

Pernikahan di selenggarakan, dan saatnya layla pulang bersama suaminya ibn salam, pageran ibn salam sangat antusias membawa rembulan manjadi permaisurinya ‘’ sayangku, apapun yang berada disini adalah milikmu, seluruh milik ku adalah milik mu, kerajaan ku di bawah kuasamu ‘’ 

Suara lembut dan penuh cintannya seketika berubah, bagai di sambar petir layla menolaknya mentah mentah, bahkan menolak di sentuh suaminya ‘’ aku bersumpah demi allah, jika kau berani menyentuh ku lagi ‘’ ucapnya sambil menangis ‘’ kau akan menyesali perbuatanmu , aku bersumpah pada sang pencipta aku tidak akan menyerahkan diri ku padamu, lebih baik kau hunuskan aja pedang mu pada kepala ku “ 

Pangeran ibnu salam akhirnya berpasrah ia sangat mencintai layla, tidak mungkin ia melakukan hal begitu keji pada wanita yang ia sayang sepenuh hatinya ‘’ maafkan aku sayang ku, ku mohon tetaplah biarkan aku memandang wajahmu, aku tidak akan meminta lebih banyak lagi ‘’ 

Pangeran ibn salam yang di kenal sebagai singga kebanggan seluruh penjuru arab, kini menjadi anak kucing yang ciut di hadapan layla


setahun telah berlalu namun kabar layla telah menikah belum di ketahui qays, di tahun ini pula ia kehilangan ayah yang mencintainya, ia menjadi seorang musafir yang berjalan jauh, kesana kemari, tubuhnya hanya tinggal tulang berbungkus kulit, terhuyung huyung seperti orang mabuk, mengenaskan bahkan ia tak mengetahui siapa dirinya sendiri, ia berjalan di bumi ini mencari cari layla belahan jiwanya.


Begitu pula dengan layla setiap angin berhembus ia berharap angin angin itu memberi kabar tentang qays, ia hidup di istana yang megah, bergelimang harta, pakaian pakaian yang indah, serta suami yang amat mencintainya, kehidupan yang ayahnya idealkan untuk layla, tapi apa? Ini benar benar bukan kehidiupan yang layla butuhkan, bagi layla itu tidak lebih dari sekedar sangkar emas, ia ingin bebas tak peduli seberapa berkilaunya emas emas itu, ia merasa di ikat erat, dan tali tali itu membuatnya luka setiap harinya. 

Di sisi lain pangeran ibn salam mengalami kemerosotan kesehatan, harta yang di kira menjadi miliknya, nyatanya tak pernah benar benar menjadi miliknya, ia sadar hati layla bukanlah miliknya, bibir yang ia kira akan meneguk manisnya madu ternyata beracun, bahkan jika layla adalah racun itu sendiri ia tanpa ragu  akan menengguknya. Tabib istana tak bisa melakukan banyak hal terhadap tuanya, hingga akhirnya pangeran ibn salam wafat dalam keadaan sakit.

Seluruh istana berduka atas kepergian raja mereka yang masih muda tak terkecuali layla, ia adalah istri dari ibn salam, meski tak mencintai suaminya setidaknya ibn salam layak mendapat simpatinya, ia terisak, di luar ia menangis sebagai istri ibn salam dan tak ada yang akan mempertanyakan dukanya, namun di dalam hatinya ia menangisi qays kekasihnya, jauh dari rasa sedihnya ia merasa lega atas kepergian suaminya yang menjadi belenggu selama ini.

Setelah keperginya ia hidup seperti yang ia inginkan, beban bebanya selama ini telah pergi, namun layla juga akhirnya jatuh sakit dengan wajah dan badan yang penuh lebam, ia tau ajalnya akan datang, ia merasa malaikat maut ada di ruangan itu, ia kemudian memanggil ibunya yang menangisi keadaan putrinya, untuk yang terkahir ia menyampaikan pesan terakhir untuk qays pria yang menjadi bungga hati sampai ia nanti mati

Berita layla meninggal sampai pada telinga qays, qays mendatangi makam layla dan menangis sejadi jadinya, ia berteriak teriak sambil menyebut nama layla dengan bahasa indah, dia meringkuk di makam kekasih hatinya, hingga tangisan itu berubah menjadi kesunyian, qays menangis hingga nyawanya keluar dari ragaa, begitulah akhir dari cinta keduanya.

Terkadang takdir lebih kuat dari keinginan manusia itu sendiri, cinta qays dan layla telah menjadi legenda yang kita kenal sebagai layla majnun, kekuatan cinta yang bertahan di hantam kepiluan, nasib naas, dan kenestapaan.

Jika kisah mereka di gadang gada mirip romeo dan julet mungkin memang benar, namun racunya itu sendiri adalah ketidak berpihakan takdir terhadap mereka.

Kisah ini mengajarkan bahwa cinta adalah penggorbanan, cinta adalah dedikasi, cinta tidak butuh norma, hasrat gila sudah tertulis di garis tangan mereka, namun saling membersamai tak ada dalam takdir keduanya. 

"Bayang mu adalah keindahan yang sangat berbeda, Mencintaimu pun diluar kuasa ku tapi yang ku tau memang ini lah kuasanya".


Penulis: Bening 

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url