Paket Proyek Rekonstruksi Jalan Desa Maidi di duga Bermasalah.
![]() |
Ketua Umum IPMMA Taufik Titahelluw |
Kondisi jalan Desa Maidi Kecamatan Oba Selatan Kota Tidore Kepulauan kian memperihatinkan. Paska pengerjaan paket proyek rekonstruksi jalan Desa Maidi Oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Tidore Kepualauan senilai Rp. 7,373,872,440. Paket yang yang rencanakan Hotmix tersebut hari ini di anggap bermasalah Oleh Ikatan Pelajar Mahasiswa Maidi.
Ketua Umum Ikatan Pelajar Mahasiswa Maidi (IPMMA) Taufik Titahelluw, menilai ada yang janggal dari proyek yang di biayai oleh Dana Alokasi Khusus Tersebut. “Kami telah melakukan advokasi dan kajian akademis, kami lihat ada indikasi masalah dalam pembangunan jalan di desa Maidi. Itu terlihat dari data LPSE Tidore Kepulauan, Paket ini bersumber dari DAK yang menelan anggaran kurang lebih 7,3 Milyar Rupiah, dengan rencana pengerjaannya sampai Hotmix atau Aspal Butas. Namun fakta yang terjadi di lapangan berbeda, paket ini sepertinya hanya di sirtu atau Lapis Pondasi Atas (LPA) itupun saya meyakini bahwa komposisi blanding materialnya tak sesuai spesifikasi teknis.”
![]() |
Kondisi jalan Desa Maidi Kecamatan Oba Selatan Kota Tidore Kepulauan |
Taufik mengatakan, Dengan dana sebesar itu, paket yang di menangkan oleh CV. Pilar Nusantara Prima ini seharusnya memiliki volume pengaspalan hotmix mungkin hampir 2 kilo meter. “Paket ini nilainya besar sekali dan di RUP atau Rencana Umum Pengadaan jelas bahwa paket ini adalah Pembangunan jalan Hotmix bukan sirtu, dan karena pendanaannya bersumber dari Dana Alokasi Khusus maka paket ini tidak ada peluncuran atau perpanjangan, itinya ini harus selesai di bulan Desember 2024 lalu.”
“Misalkan paket ini mengalami Adendum atau Contract Change Order (CCO) atau perubahan yang disepakati antara pemilik dan kontraktor untuk mengubah kondisi kontrak awal, maka volume yang di kerjakan juga harus bertambah, jelas bahwa harga Hotmix dan Harga Sirtu memiliki selisih yang jauh secara pembiayaan.” dan juga perubahan sigifikan tersebut harus melalui pertimbangan atau justifikasi teknis yang mengakibatkan adanya perubahan signifikan tersebut, jangan sampai ini hanya mengada-ngada atau hanya akal-akalan saja, Sambung Taufik.
![]() |
Patok Pemerintah Kota Tidore Kepulauan |
Taufik bahkan menilai ada indikasi kong kalikong jika di Contract Change Order, dan paket ini dengan tujuan memenagkan satu pihak dalam proses tender, “Kalau paket ini di CCO dari Hotmix ke Sertu, kami malah curiga ini memang paket di desain agar di menangkan oleh CV. Pilar Nusantara Prima, yang kebutuhan awalnya adalah sertu namun di muat di LPSE sebagai peket Hotmix agar pelaksana/kontraktor yang lain tidak berani masuk ikut Lelang, itu yang pertama, yang kedua kadua memang paket ini Rencana Umum Pengadaan memang benar-benar Hotmix jangan-jangan CV. Pilar Nusantara Prima ini tidak punya Aspal Mixing Plan atau (AMP) sehingga paket ini di CCO Tengah jalan” Kalau memang demikian Pejabat Pembuat Komitmen dalam Hal Ini Dinas PUPR Tikep Harus Bertanggunga Jawab karena sudah membuat pemalsuan paket Lelang.”
Taufik menegaskan, setelah melakukan pengkajian secara teknis, Ikatan Pelajar Mahasiswa Maidi akan menyerahkan bukti-bukti fisik dan dokumen akademik ke Bidang Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Maluku Utara untuk bisa di kembangkan. “Kami sudah melakukan kajian akademis dengan berdiskusi Bersama beberapa Parktisi dan Profesional di bidang Infrastrukur, setelah ini dokumen kajian akan kami sampaikan ke bidang Pidsus Kejati untuk di kembangkan” Pangkasnya.
Editor: Arjun