Kartini Masa Kini: Kolaborasi Lintas Generasi di Peringatan Hari Kartini 2025
![]() |
Moment foto bersama KOWANI di acara menginisiasi peringatan hari kartini dengan melibatkan 1000 profesi perempuan dan Gen Z |
Kami menghendaki agar perempuan mendapat pendidikan yang setara, agar mereka bisa berdiri sendiri, kuat dan merdeka. -R.A. kartini
Jakarta, Kongres Wanita Indonesia (Kowani) menginisiasi peringatan hari kartini dengan melibatkan 1000 profesi perempuan dan Gen Z. Acara tersebut menjadi ruang kolaborasi nasional untuk perempuan dan Gen Z lintas profesi.
Acara tersebut diselenggarakan di Tennis Indoor Senayan Gelora Bung Karno pada hari Senin, 21 April 2025. Beberapa tokoh-tokoh perempuan turut hadir dalam acara tersebut, Yang turut hadir dalam acara tersebut adalah Selfi Ananda istri wakil presiden, Yeni Wahid, wakil ketua MPR-RI, dan Mentri Perlindungan Perem
puan dan Anak.
Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan deklarasi nasional perempuan Indonesia sebagai simbol komitmen perempuan membangun bangsa, perwujudan 1000 profesi perempuan dan Gen Z dan pemutaran video kartini, pembacaan surat-surat kartini, dan penganugrahan kartini kepada alm. Titiek puspa.
Nannie Hadi Tjahjanto, S.H ketua Umum Kowani dalam sambutannya menyampaikan bahwa kowani merupakan salah satu federasi yang menaungi 112 organisasi perempuan yang berskala nasional dan internasional, kowani juga lahir dari semangat kongres perempuan pertama pada tanggal 22 Desember 1928. Acara ini menandakan kekuatan lintas generasi aktivis perempuan, perempuan dengan berbagai macam profesi hingga gen Z yang bersatu dalam semangat berkolaborasi dan saling menginspirasi.
“Angka 1000 menjadi simbol bahwa perempuan bisa dan hadir dalam setiap profesi bahkan bisa menciptakan profesi baru. Gen Z yang kita libatkan merupakan generasi digital, cerdas, kritis dan adaptis dalam perubahan global, merekalah yang akan menjadi motor penggerak bangsa menuju masa depan,” ungkap Nannie.
Nannie memandang bahwa Gen Z adalah pelanjut estafet kartini, dan untuk itu KOWANI memberikan ruang pendampingan dan pelatihan. Agenda ini dinisiasi dengan tujuan agar perempuan bela perempuan, perempuan bersinar Indonesia bersih dari narkoba, dan perempuan bisa menjadi pilar bangsa, membangun SDM berkelanjutan. Kowani percaya bahwa perempuan tidak hanya sebagai tiang negara, akan tetapi jembatan emas menuju masa depan Indonesia.
Pada kesempatan yang sama Mentri Pemberdayaan Perempuan dan Anak Arifatul Choiri Fauzi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa perjuangan kartini belum selesai masih banyak perempuan yang menghadapi tantangan dalam pendidikan, pekerjaan, perlindungan hukum, dan ruang-ruang pengambilan keputusan.
“Semangat kartini hidup disetiap diri perempuan Indonesia, disetiap usia dan setiap langkah kehidupan. Semangat kartini ada pada pelajar, ada pada perempuan pekerja, ada pada ibu rumah tangga dengan kasih sayang mendidik generasi penerus bangsa, dan semangat kartini ada pada pemimpin, aktivis, inovator, seniman dan orang-orang yang berjuang membuka jalan bagi perempuan lainnya,” ujar Arifatul.
Disamping itu juga Feby Rahmayana merupakan Departemen Perempuan EN-LMND yang juga hadir dalam acara tersebut, turut memberikan komentar atas penyelenggaraan perayaan hari kartini bersama 1000 profesi perempuan dan Gen Z. Ia mengapresiasi acara tersebut dan ia menyampaikan bahwa esensi peringatan ini jangan hanya diartikan sebagai sebuah seremonial saja, melainkan melanjutkan perjuangan kartini untuk keadilan dan kesetaraan.
Feby menjelaskan bahwa perempuan bisa mengakses pendidikan seperti saat ini tidak terlepas dari perjuangan kartini, akan tetapi itu belum mampu mengatasi persoalan-persoalan lain yang sering dialami oleh masyarakat Indonesia. Kekerasan Seksual tiap tahun meningkat, KDRT masih terjadi, human traficking masih ada, biaya kesehatan mahal sehingga tidak semua masyarakat bisa mengakses kesehatan dengan layak, dan Kemiskinan masih menjadi isu pokok bagi masyarakat Indonesia.
“Kita sebagai generasi muda harus menjadi ujung tombak penerus perjuangan kartini. Kita bisa memanfaatkan ruang-ruang yang ada sebagai wadah perjuangan, dan kita bisa berjuang lewat profesi-profesi yang kita emban. Semangat jaung kartini ada dalam diri kita, tugas kita mewarisi api perjuangannya untuk mewujudkan kadilan dan kesejahteraan,” tutup Feby.