Menakar Komitmen Swasembada Pangan di Kabupaten Malaka

Foto Hasil Dokumentasi pribadi

Elemendemokrasi.com -- Berbicara mengenai pangan, kita tentu menyadari bahwa ini merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari. 

Pangan sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga secara umum.

Pemerintah Kabupaten Malaka sendiri telah mencanangkan program swasembada pangan sebagai salah satu program prioritas. 

Swasembada pangan berarti kebutuhan pokok masyarakat, khususnya beras, dapat dipenuhi secara mandiri.

Bahkan memiliki potensi untuk dibagikan atau dijual ke luar daerah. Artinya, kebutuhan dasar masyarakat sudah tercukupi dengan baik.

Namun demikian, hingga hari ini, banyak pertanyaan muncul dari berbagai kalangan masyarakat Malaka terkait pelaksanaan program ini.

Meskipun sudah memiliki merek beras lokal bernama Beras Nona Malaka, yang dicanangkan di era pemerintahan Simon Nahak dan Luis Lucki Taolin melalui tagline SN-KT

Kenyataannya banyak masyarakat belum merasakan manfaat langsung dan berkelanjutan dari program ini.

Kondisi ini berpotensi memicu konflik horizontal antara masyarakat dan pemerintah, 

Terutama jika program yang digadang-gadang sebagai solusi utama mengalami stagnasi akibat proses produksi yang tidak efektif dan efisien. 

Hal ini jelas berdampak pada ketersediaan pasokan pangan di Kabupaten Malaka.

Ironisnya, masyarakat justru dihadapkan pada kenyataan pahit: pasokan beras yang terbatas dan harga yang melonjak tajam. 

Dalam kondisi ini, masyarakat bertanya-tanya—di mana peran pemerintah dalam merespons situasi tersebut?

Seyogianya, program swasembada pangan dijalankan sebagai solusi nyata untuk menjawab kebutuhan domestik masyarakat Malaka, 

Bukan sekadar formalitas atau kepentingan politik sesaat. Program ini harus benar-benar menjawab kebutuhan riil masyarakat.

Kesimpulannya, pemerintah harus menunjukkan konsistensi dan komitmen dalam menjalankan program swasembada pangan secara berkelanjutan. 

Dengan begitu, masyarakat dapat merasakan langsung manfaatnya, sejalan dengan anggaran yang telah dialokasikan untuk program tersebut.