Menjemput Kemajuan: Potensi Alam Malaka dan Tantangan Infrastruktur
Elemendemokrasi.com -- Kabupaten Malaka, yang berada di wilayah perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur, menyimpan kekayaan alam yang sangat besar.
Namun sayangnya, potensi ini belum sepenuhnya tergarap akibat pembangunan infrastruktur yang belum merata, khususnya di daerah-daerah pelosok.
Potensi alam seperti jagung, padi, kacang tanah, kacang hijau, tembakau, kemiri, mente, serta sumber daya perikanan dan peternakan, memiliki nilai ekonomi tinggi.
Jika dikelola dengan baik, hasil bumi ini bukan hanya mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), tetapi juga bisa menjadi tumpuan kesejahteraan ekonomi masyarakat lokal.
Kabupaten Malaka terbagi menjadi tiga wilayah besar: Malaka Barat, Malaka Tengah, dan Malaka Timur. Malaka Tengah merupakan pusat pemerintahan kabupaten.
Ketiga wilayah ini terdiri dari sejumlah kecamatan, yang masing-masing memiliki potensi sumber daya alam yang khas dan melimpah.
Namun, hingga hari ini, masih banyak daerah yang belum mendapat perhatian serius dari pemerintah, khususnya terkait infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan.
Contohnya adalah ruas jalan Kaputu–Kereana yang belum beraspal hingga menuju Kantor Camat Botin Leobele dan Puskesmas Sarina.
Selain itu, jembatan Koloweuk yang rusak akibat badai Seroja hingga kini belum diperbaiki.
Ruas jalan lain seperti Manmana–Uabau dan Manulea–Numponi juga dalam kondisi rusak parah, menyulitkan mobilitas masyarakat, terutama untuk mengangkut hasil panen ke pusat kota atau pasar.
Beberapa jembatan penting seperti Benenai II, Boen, Motadelek, dan Numponi juga belum tersentuh pembangunan, padahal fungsinya sangat vital sebagai penghubung antarwilayah.
Minimnya akses transportasi ini menyebabkan hasil pertanian dan peternakan warga sulit dipasarkan. Akibatnya, potensi ekonomi yang besar itu justru menjadi beban, bukan berkah.
Hal ini sangat dirasakan oleh masyarakat di Malaka Timur, wilayah strategis yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Belu, TTU, dan TTS.
Kondisi ini menunjukkan perlunya sinergi antara masyarakat dan pemerintah. Masyarakat siap mengelola potensi yang ada.
Namun pemerintah juga harus hadir melalui kebijakan yang mendukung, seperti pembangunan infrastruktur, standarisasi harga, dan akses pasar yang memadai.
Jika infrastruktur diperbaiki dan potensi alam dioptimalkan, bukan tidak mungkin Kabupaten Malaka akan mengalami lonjakan pertumbuhan ekonomi yang signifikan, dan pada akhirnya, kesejahteraan masyarakat pun ikut meningkat.