Potret Kemiskinan di Ufuk Timur
![]() |
Ilustrasi kemiskinan/sumber foto dokumentasi diambil dari pixabay.com |
Bumi menyediakan cukup untuk memenuhi kebutuhan setiap orang, tetapi tidak untuk keserakahan setiap orang. Mahatma Ghandi
Indonesia adalah sempalan kecil surga yang Tuhan turunkan ke bumi sebagai anugerah. Diapit dua benua besar, Asia di sebelah Barat Laut dan Benua Australia di sebelah Tenggara, diapit dua samudra, Hindia di sebelah Barat dan Selatan dan Pasifik di sebelah Timur Laut, membikin Indonesia mempesona tiada tara.
Anugerah Tuhan itu dapat memenuhi semua kebutuhan hidup manusia bergenerasi-generasi.
Sumber daya alam, hutan luas tak berbatas, keragaman ekosistem hayati laut, tanah subur, pesona alam, membuat siapapun terkagum-kagum.
Sayangnya, manusia tidak saja membutuhkan hidup. Seperti kata Mahatma Ghandi, Bumi menyediakan cukup untuk memenuhi kebutuhan setiap orang, tetapi tidak untuk keserakahan setiap orang.
Fakta itu kini begitu terang dimata kita sekarang, dan terpotret jelas di ufuk timur Indonesia, NTT, rakyatnya masih miskin!
Kemiskinan itu tidak saja tergambar di pelosok-peloksok Desa, tetapi bak akar, telah merambah ke semua penjuru nagari dan kota-kota besar.
Dibalik gedung- gedung yang tinggi yang begitu megah, masih banyak masyarakat NTT yang masih tinggal di pemukiman kumuh tanpa akses air bersih.
Kemiskinan ini pada gilirannya menjalar juga kemana-mana, juga pada dunia pendidikan dimana masyarakat sulit untuk mengaksesnya. Anak putus sekolah karena bekerja untuk membantu orang tua mereka, bahkan sebagian besar anak-anak di NTT harus putus sekolah karena tidak mampu membayar biayai pendidikan yang begitu mahal.
Pemerintah memang telah berupaya untuk menekan angka kemiskinan melalui program bantuan sosial seperti Program keluarga harapan (PKH) dan bantuan lansung tunai (BLT).
Namun langkah ini belum cukup untuk menyelesaikan angka kemiskinan yang terjadi Indonesia, serta lapangan pekerjaan yang sangat minim sekali.
Badan pusat statistik provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat angka kemiskinan dengan presentase penduduk kemiskinan pada September 2024 sebesar 19,02 persen.
Bagaimana langkah pemerintah untuk menekan angka kemiskinan di NTT yang sebanyak ini?
Penulis: Fergilius Taoet
Editor : Syamsul Ma'arif