Puisi "LUKA DI PERUT HALMAHERA"

 



LUKA DI PERUT HALMAHERA


Negeri yang lahir dari senyuman alam

Tanah yang begitu subur

Hutan hijau dan rimbun

Kini mulai terlihat lusuh dan kusut. 


Udara yang dahulu begitu segar

Kini mulai ganas dan mematikan

Di hantam oleh mesin yang tak tahu diam,

Dan manusia yang tak tahu cukup.


Sungai dengan kecantikannya, 

Di lecehkan lalu di perkosa,

Hingga racun membunuh ikan yang hidup

Ini semua adalah hubungan gelap penguasa dan pemodal.


Anak cucu lahir tanpa tanah bermain,

Petani tak lagi memanen dari ladang,

Maka langit pun muram,

Tak sudi menyapa Halmahera yang dikhianati.


BERHENTILAH...


Sebelum Halmahera benar-benar mati di balik kerakusan,

Karena tambang bukan kehidupan,

Jika yang tumbuh hanyalah kehancuran.


Halmahera bukan warisan yang bisa di perjualbelikan, 

Melainkan titipan yang harus dijaga, 

Jika tak bisa merawat, setidaknya jangan merusak.


Ternate, 19 April 2025

(Ambara Obsel).

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url