STN Apresiasi Langkah Prabowo Naikan Harga GKP, Sebut dapat Tingkatkan Kesejahteraan Kaum Tani
![]() |
Ahmad Suluh Rifai, Ketua Umum Pengurus Pusat Serikat Tani Nelayan (PP STN) |
Pasalnya, langkah ini juga akan mendorong mereka lebih giat dalam bercocok tanam padi.
"Kita mengapresiasi penuh langkah Presiden Prabowo Subianto menaikan kembali harga Gabah Kering Panen (GKP). Saya pikir dengan cara ini petani-petani kita akan sejahtera dan giat dalam bercocok tanam karena dihargai oleh negara," kata Ahmad Rifai, Ketua Umum Pimpinan Pusat Serikat Tani Nelayan (PP STN), di Jakarta, Selasa, 15 April 2025.
Untuk memastikan harga beli GKP tetap seragam, Rifai mengaku pihaknya tengah melakukan pengawalan di sejumlah wilayah melalui STN yang berada di daerah-daerah.
Menurut pengamatannya, harga GKP terbilang sudah seragam meski di beberapa wilayah masih ada Perum Bulog yang membeli dibawah harga yang ada saat ini.
Itu menurut Rifai diketahui terjadi di Jember Jawa Timur. "Sudah rata harganya segitu. Hanya di Jember itu dibeli dengan harga masih berkisar di Rp 6.300," kata Rifai.
Kendati selisihnya tidak signifikan, penyeragaman harga menurutnya penting dilakukan agar petani menjual hasil panennya tidak lagi kepada tengkulak.
Untuk di Jember sendiri, Rifai menilai petani memang masih menjual GKP kepada tengkulak, menurut laporan STN Jember.
Ini disebabkan katanya, banyak petani disana masih terikat ijon, selain juga karena karakteristik petaninya yang masih befikir praktis.
"Banyak petani disana (Jember-red) memang terikat dengan tengkulak karena ijon. Makannya tidak bisa jual keluar. Sudah begitu, petaninya ingin praktis. Begitu panen langsung jual ditempat," tutur Rifai.
Tak hanya itu, biaya kirim ketika ingin menjual ke pihak Perum Bulog juga disebut Rifai dinilai menjadi hambatan bagi petani, yang jika dihitung-hitung biaya yang diberikan para tengkulak masih menguntungkan, diangka sebesar Rp.5900-Rp.6000.
Untuk alasan tersebut pihaknya juga meminta agar Perum Bulog jemput bola dalam melakukan pembelian GKP dengan turun ke petani langsung atau bekerja sama dengan organisasi-organisasi tani dalam penyerap hasil panen.
Rifai memproyeksikan, langkah-langkah pemerintahan Prabowo-Gibran kedepan akan memperkuat menuju kedaulatan pangan dalam negeri dengan cara memberikan harga lebih terhadap hasil produksi para petani.
Hal tersebut katanya, dapat dilihat dari komitmen Prabowo-Gibran untuk melaksanakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang bahan-bahannya akan dipasok dari dalam negeri.
Untuk memastikan pasokan dalam negeri aman, dinaikkannya harga GKP katanya, adalah salah satu cara, selain juga pihaknya mendorong agar negara memberikan modal teknologi pertanian yang modern.
"Kami melihat Presiden Prabowo Subianto ingin program-programnya dipasok dari dalam negeri. Seperti MBG, coba hitung berapa ton beras yang dibutuhkan? Pasokan ini bisa aman kalo modernisasi alat pertanian juga dilakukan," katanya lagi.
Untuk itu kata Rifai, selain agar harga GKP dinaikkan, pihaknya juga ingin supaya pemerintah memberikan modal teknologi yang canggih kepada petani untuk meningkatkan jumlah produksi pertanian yang kedepan akan dikolaborasikan dengan Koperasi Desa Merah Putih.***