THE MISTAKE
Wanita berpendidikan tinggi bukan untuk menyaingi laki-laki tetapi untuk membangun generasi |
Sinopsis
Dan pada akhirnya akupun mendaftatrkan diri disemua jalur penerimaan mahasiswa baru, akan tetapi dari semua jalur itu aku hanya diterima dijalur terakhir yaitu jalur mandiri. Aku disekolah aliyah terkenal sebagai siswa yang aktif dalam belajar, karenanya ketika aku gagal disemua jalur penerimaan mahasiswa baru terkecuali jalur mandiri ini mereka seperti tidak yakin, akan tetapi sahabatku selalu memberikan semangat kepadaku. Aku mempunyai 2 orang sahabat yang selalu membuat aku kembali bangkit dari keterpurukan ini yaitu, hayati dan malia. Seiring berjalannya waktu konflikku belum selesai, karena masih banyak celotehan-celotehan yang memasuki telingaku ini. Dari mulai pertanyaan-pertanyan fungsi perempuan sekolah tinggi buat apa sihh ???
kalian Pasti mengetahui jaman sekarang apalagi di perkampungan daerah rumahku sudah banyak perempuan-perempuan yang tidak melanjutkan untuk berkuliah setelah lulus SMA atau Aliyah. Bukan hanya itu masih banyak sindiran-sindiran yang, akan tetapi orang tuaku selalu memberikan semangat hidupku. Usai sudah konflik tersebut, tetapi datang lagi konflik baru yaitu rasa tidak percaya dalam diri ini muncul secra tiba-tiba. Aku mulai tidak percaya dengan jurusan yang aku dapatkan didunia perkuliahan aku merasa orang paling bodoh yang tidak mengetahui apa-apa tentang jurusanku, karena awalnya aku tidak memiliki planing dijurusan ini. Sempat aku terjatuh dan merasa gagal, akan tetapi semua itu hanya sementara karena disisi lain banyak orang yang menaruh harapan kepadaku.
Pada akhirnya aku mendapatkan beasiswa akah tetapi tidak semulus yang kalian pikirkan dan pada akhirnya akupun dapat membuktikan kepada diriku sendiri bahwa semua yang aku anggap itu kegagalan dan masalah bagiku adalah sebuah kesalahan dan yang mereka anggap jika wanita akan sia-sia jika bersekolah tinggi itupun salah, karena semuanya telah banyak pembuktian bahwa wanita pun berhak menuntut ilmu setinggi langit. Tidak pernah ada perbedaan diantara laki-laki dam perempuan, karena yang memebedakannya hanya kodrat mereka. Perempuan berhak memiliki ilmu karana kelak dia adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya.
saya kuliah tinggi kalau hanya jadi ibu rumah tanggga buat apa ???? Untuk mendidik generasi Ummat ( anak-anak kalian kelak)
***
" Selamat ya sahabatku sukses terus beb...., "
seru pemilik suara dari sebelah kanan ku yaitu hayati sahabat terbaik ku. Aku pun menolehnya dan membalasnya dengan senyuman dan ucapan,
“ Terimakasih beb ..
Sahut suara dari arah lain,
"jangan nangis bila nanti cantiknya ilang lohh beb ku.... "
Pemilik suara itu adalah malia, dia juga sahabat ku yang paling lucu. Akupun kembali membalas ucapannya,
" ya malia nihh aku udah senyum kan (sambil menampakan senyuman)"
" nahhh gituh dong kan cantiknya keliatan bila ku" balasan malia kepadaku.
Gemuruh suara musik membuat keadaan menjadi lebih ramai hingga suara itu membuat para hadirin memfokuskan ke arah panggung. Setelah acara perpisahan selesai seluruh siswa dan siswi kelas XII bertebaran menghampiri keluarga mereka dan berfoto-foto dengan sanak keluarga, kerabat mereka masing-masing, ucapan selamat dan hadiah kenangan bertebaran menghampiriku. Hari ini bisa dibilang harinya gado-gado bagiku karna semua rasa bercampur aduk pada hari itu.
***
Matahari telah menampakan dirinya kembali bersamaan dengan awan-awan yang indah. Semoga hari ini sama seperti awan -awan nan indah itu. Tepat pukul 12.00 WIB adalah pengumuman SPAN-PTKIN hari yang sangat dinantikan dan hari yang penuh harapan. Hari itu ingin rasanya aku menangis sekenceng mungkin dan ingin rasanya tak ada lagi hari seperti yang ku alami hari ini. Hari ini aku mengalami hancur yang berkeping-keping aku merasa pupus sudah semua harapan yang telah ku rancang. Tak lama kemudian ayah menghampiriku yang sedang terpuruk meneteskan air mata yang tak henti-henti berjatuhan membasahi wajah ini.
"kenapa ka ? Jangan jadikan hasil pengumuman SPAN-PTKIN ini akhir perjuangan kamu ka.
Seru ayah yang mencoba terus menguatkan dan menyemangati ku. Akupun tersontak kaget ketika mendengar suara ayah dan ternyata ayah sudah ada tepat di belakangku, akupun membalas ucapan ayah.
"ya ayah gk ko nabila masih semangat ayah, nabila cuman sedih sedikit doang ko yah, ini tuh nabila udah senyum lagi kan yah (sambil menunjukan senyumannya)... "
"nahh itu baru anak ayah yang selalu tetap tersenyum dan gk pernah putus asa, Jangan sedih lagi Ya ka, anak ayah harus tetap semangat. kakak harus selalu ingat pesan ayah bahwa Allah gk pernah tidur jadi Allah yang jauh lebih tau rencana yang terbaik ka, kakak boleh mempunyai planing tapi Allah yang mentakdirkan plan kakak terbaik atau bukan buat kakak jadi jangan pernah kecewa sama apa yang sudah menjadi takdir kakak ya, karena itu planingnya Allah yang terbaik buat kakak...."
Seru ayah yang memberikan nasihat untuk menguatkan diriku ini, mataku berbinar-binar kembali setelah mendengar nasihat dari seorang laki-laki yang selalu melindungi dan mengayomi keluarga ini, dan refleks tubuh ini menjadi hangat karna ayah mencoba menghangatinya dan mengelus-ngelus kepalaku ini sehingga membuat jilbab ini menjadi tidak rapih, kemudian aku melepas pelukan ayah yang menghangati tubuh ini dan aku berkata kepadanya,
" ihhhh ayah mah kan jadi berantakan(sambil melekukan bibir ini) "
" tetap cantik ko anak ayah mah (sambil melemparkan senyuman nan manisnya) "
Sahut ayah yang sudah mulai menjauh dari tempatku, dan aku hanya membalasnya dengan lekukan bibir sambil meletakan kedua tangan ini diatas dada.
***
"anak mamah yang cantik kenapa diem aja dari tadi mamah perhatiin, bagaimana hasil pengumumannya ka ? "
ujar mamah seketika meletakan tangannya dibelakang pundak ku. Akupin tetap memasang raut wajah yang membuat mamah semakin khawatir akan keadaan ku. Dan akhirnya aku menceritakan semuanya kepada mamah.
" tidak kenapa-kenapa ko mamah ku sayang (sambil memberikan senyuman yang dibilang terpaksa lahh ya), Hasil pengumumannya mah kakak mohon maaf sekali ya sama mamah belum bisa memberikan apa yang mamah inginkan kakak belum bisa membantu meringankan biaya sekolahnya mah, kakak belum ditakdirkan sama Allah untuk mendapatkannya mah, kakak minta maaf ya mah. Kakak tidak kuliah juga masih bisa kerja ko mah, kakak kerja aja ya mah biar bisa bantu pengeluaran mamah sama ayah buat ade-ade sekolah. "
"kakak mamah tidak pernah memaksa kakak harus mendapatkan beasiswa itu ka, kakak mamah sama ayah kan selalu bilang jangan pernah putus asa sama apa yang sudah menjadi takdir Allah karna rencana Allah jauh lebih indah ka, jika kakak terjatuh kakak harus bisa bangkit lagi dari keterpurukan yang menimpah kakak, mamah sama ayah hanya ingin menyekolahkan kalian agar kalian berilmu bukan mengharapkan kalian mendapat uang yang banyak, karna ilmu yang bermanfaat jauh lebih berharga dari pada uang yang harganya tak terhitung ka, masih banyak jalan menuju impian kakak mamah sama ayah masih sanggup membiayai kakak insyaallah, kita jangan pernah takut ka Allah selalu bersama kita, rezeki orang tua yang anaknya menuntut ilmu itu tak terduga kakak, semangat terus ka nabila cantik berikan contoh yang terbaik buat adik-adik kamu sayang, mamah dan ayah selalu mendoakan kalian. "
Mamah terus mencoba menasihatiku dan menguatkan diriku ini, akupun sepontan meletakan kepala ini dibahu mamah dan lagi-lagi air mata ini berjatuhan kembali dan mamah membuat tubuhku ini merasa hangat.
***
Semilir angin menggoyangkan pepohonan membuat daun-daun berjatuhan, burung-burung bernyanyi merdu menemani kesepian yang ada, awan-awan berkumpul menutupi matahari yang menyinari pagi ini, langit seketika berubah menjadi gelap suara petir bergemuruh mengagetkan setiap orang yang mendengarnya pertanda cuaca hari ini akan turun hujan, akan tetapi dugaan ku salah matahati terlihat kembali dengan sinarnya yang tajam membuat orang-orang enggan menatapnya karena pancarannya yang menyilaukan. Kesibukan terjadi dirumah karena siang hari ini aku mengikuti tes jalur mandiri, ini adalah harapan terakhir bagiku agar menjadi mahasiswa di PTKIN. Rasa yang bercampur aduk kini kembali menghampiriku, dan membuat ku teringat akan pesan ustad iman.
" ketika kalian merasa tegang perbanyaklah membaca shalawat dan berdoa, serahkan semuanya kepada Allah dan tak perlu takut "
Nasihat beliaulah yang membuat ku semangat kembali dan percaya bahwa aku bisa. Dua jam telah berlalu, usai sudah aku menjawab soal-soal tes jalur mandiri tinggal lah aku menunggu pengumuman yang membuat ku berharap membawakan hasil yang terbaik dan menyenangkan.
***
" hey bil lagi mikirin siapa sihh, ohhh aku tau lagi mikirin si AA ya, upss (sambil meletakan tangan didepan mulutnya) "
Ujar malian kepadaku, kemudian hayati membalasnya dengan nada tinggi dan mencoba memberitahukan malia.
" hihhh si malia kalau ngomong tuh dijaga orang teman lagi kebingungan tuh kayanya kalau diliat dari raut wajahnya mah, main asal ngejeplak aja tuh mulutnya dasa lu malian"
" waalaikumsalam, kalian datang tiba-tiba tanpa salam bikin orang kaget aja tau ehh dateng-dateng malah ribut pula nihh, udah-udah kalian ini ngomongnya suka ngelantur aja, malia lagi AA siapa lagi, aku tuh lagi nikmatin indahnya cuaca dan pemandangan pagi ini tau "
Ujar ku kepada mereka yang membuat mereka tersenyum malu dan mencoba membuat mereka tenang, tetapi hayati masih tidak percaya jika aku hanya menikmati keindahan pemandangan disini, hayati yakin jika aku ada masalah yang rumit sehingga membuat aku seperti orang kebingungan, kemudian hayati mencoba meyakinkan atas jawabnku.
" yakin nabila kamu gk mikirin sesuatu hal gituh, aku sih gk percaya sama omongan kamu, kamu bohongkan. Ohh ya, gimana udah keterima di univ mana kamu nabila ? "
" ya tuh bil pasti kamu udah keterima di kampus ternama ya kamu kan pinter gk kaya aku abis lulus nganggur, hhhaaaa (sambil tertawa kecil) "
Celetus malia membuat tubuh ini menjadi lemas tak berdaya dan tanpa ku sadari pipi ini sudah memerah dan terjatukan air mata, kemudian aku mencoba menjelaskan semuanya kepada sahabatku ini, dan mereka sepontan langsung mendekatiku lebih dekat lagi dan mereka merasa kaget, aneh dan bersalah karena mereka takut ada perkataan mereka yang lancang.
" hayati kamu benar aku sedang memikirkan masa depan yang dari dulu aku rancang dan aku impikan, tapi semuanya telah sirna tinggal satu harapanku yaitu di jalur mandiri ini akan tetapi aku takit gagal, aku bingung harus apa jika aku gagal aku tidak ingin mengecewakan orang tuaku, malian omongan kamu itu salah aku bukan orang pintar aku sama seperti kalian hanya manusia biasa, kalian jangan pernah beranggapan aku seperti itu aku hanya ingin kita sama-sama bisa saling melengkapi, mungkin dari ceeita aku ini kalian juga udah tau kan jawaban atas pertanyaan kalian (mencoba tersenyum dihadapan meraka) "
" maafin kita ya nabila karna pertanyaan kita kamu jadi sedih lagi, kita bakal selalu menyemangati kamu ko, kamu pasti bisa nabila jangan pernah menyerah atas rintangan yang terjadi pada diri kamu saat ini, kita bakal selalu ada buat kamu ko (sambil tersenyum) "
Ujar mereka kepadaku, dan mereka terus menyemangatiku kemudian mereka mendekatiku dan meletakan tangan mereka dibahu belakangku seketika tubuh mereka mendekatiku dan membuat kehangatan sambil berkata
" nabila yang kita kenal orangnya pantang menyerah, jadi be fighting nabila sayang "
Mereka adalah salah satu yang membuatku bangkit kembali dari keterpurukan yang hari-hari ini aku rasakan, tanpa sadar kerudung mereka sebagian terbasahi akibat air mataku yang tak henti-hentinya berjatuhan dan meraka membuat Semangatku bangkit kembali dan jauh lebih tenang dan percaya diri untuk hasil tes jalur mandiri hari ini.
***
Pancaran sinar matahari membuat siang hari ini terasa begitu panas sehingga kebanyakan orang yang bercucuran keringat, berbeda denganku yang bercucuran keringat namun badan ini dingin dan suara jantungku yang berdetak semakin kencang , ketika mengetahui pengumuman kelulusan jalur mandri sudah terdapat di web PTKIN yang aku daftar 2 minggu yang lalu. Jari jemari ini mencoba membuka web tersebut dan mengetik nomor tes ujian mandiri yang aku laksanakan 2 minggu yang lalu rasa takut menghampri kembali tak beraniku membukanya padahal tinggal ku pencet tombol login, tiba-tiba mamah menghampiriku dan berkata,
Gk usah takut ka, sini kalau takut biar mamah aja yang buka pengumumannya (sambil mengulurkan tangannya)
Tanpa berkata apapun aku langsung memberikan handphone yang ditanganku kepada mamah dan tak sanggup aku melihatnya , kedua tanganku aku letakan didepan wajahku, seketika mamah meletakan tangannya dikepalaku dan mengusapnya, dalam hati aku berpikir bahwa aku gagal kembali dan akhirnya perlahan-lahan aku menjauhkan tanganku dari depan wajahku dan aku mulai membuka mata ku akan tetapi aku langsung menundukan kepalaku karena aku takut mamah kecewa akan hasil pengumumannya, seketika mamah memanggilku dan membuat kepalaku yang menunduk menjadi menatapnya, lalu mamah tersenyum dan berkata kepadaku,
selamat sayang kamu LULUS jalur mandiri (sambil tersenyum dan matanya berkaca-kaca) “
ini beneran mah, mamah gk bohongin kakak kan ( raut wajah yang penuh rasa penasaran dan matanya berkaca-kaca)
“ ya ka kamu lulus dijurusan hukum ekonomi syariah, selamat ya sayang kamu hebat sekali (tersenyum manis)
tetapi mah jalur mandiri itukan biayanya mahal, kakak gk mau jadi beban mamah sama ayah terus, belum tahun ini kan najwa kan mau masuk pondok pesantren mah dan itu biayanya gk murah mamah ( matanya berkaca-kaca )
anak mamah sayang kamu gk perlu takut ka, masalah rezeki Allah sudah megatur semuanya lagi pula kakak kan masih bisa nanti di kampus ngajuin beasiswa, tugas kakak dan adik-adik semua itu untuk saat ini hanya belajar dan nurut apa kata mamah dan ayah
maafin Nabila ya mah yang selalu merepokan mamah sama ayah, Nabila janji gk bakal ngecewain mamah ko, doain Nabila sama adik-adik semua ya mah ( meneteskan air mata)
doa mamah dan ayah selalu menyertai kalian (tersenyum manis)
Seketika air mata kami berjatuhan. Dalam hati aku memirkan jurusanku, karna jujur saja dari dulu aku kuran suka dengan yang namanya dunia hukum, karna menurutku hukum itu rumit. Tapi aku harus mencoba belajar menyukai yang namnya tentang hukum karna nanti didunia perkuliahan aku akan berkutik dengan dunia tentang ilmu hukum.
***
Setelah seminggu berlalu aku berkutik dengan mengurusi berkas-berkas yang harus terpenuhi demi menyelesaikan persyaratan dikampus, aku mencoba mendaftar beasiswa bidikmisi ku kira hanya orang-orang yang tak mampu saja yang mendaftarnya akan tetapi orang yang diatas rata-rata juga banyak yang mendaftar. Persyaratan mengikuti beasiswa bidikmisi ini yang pertama tahap pemberkasan, dan yang kedua tahap wawancara. Aku pasrah apapun itu hasilnya tapi aku sangat berharap sekali agar aku mendapatkannya, Namun takdir berkata lain pada tahap pemberkasan aku lulus dan mengikuti tahap berikutnya yaitu tahap wawancara ku pasrahkan semuanya kepada Allah setalah aku berusaha. Tiba diruangan dosen yang mewawancaraiku, aku menjawab semua pertanyaan yang beliau tanyakan dengan apa adanya, namun dari banyaknya peserta bidikmisi yang lulus tahap wawancara dari jurusan Hukum Ekonomi Syariah hanya 5 orang saja. Rasa kecewa dan sedih menghampiri diri ini, namun aku teringat kembali pesan ayah,menjadi takdir Allah itu sudah pasti yang terbaik
Dan akhirnya ku ceritakan semuanya kepada mamah dan ayah bahwa aku tidak lulus bidikmisi. Mamah dan ayah tetap bersyukur atas apa yang sudah menjadi takdirku dan mereka selalu memberikan semangat kepadaku.
***
Matahari mulai merasa malu dan akhirnya sinarnya tergantikan oleh rembulan, langit biru yang terbentang berubah menjadi gelap ditemani dengan bintang-bintang yang bertaburan, hembusan angin pun menemani malam ini. Keramaian terjadi setiap malam apalagi malam minggu. Anak-anak sibuk dengan dunia permainannya dan ibu-ibu seperti yang kita ketahui dari kebiasaan mereka jika sudah berkumpul, yaitu sibuk dengan dunia gosipannya dengan suara-suara mereka yang lantang dan kehebohannya, sehingga lengkap sudah keramaian malam hari ini. Selang waktu ketika aku melewati kerumunan mereka terdengar suara dari samping kiri yang memanggil namaku.
Nabila .. hey Nabila .. (sambil mengeluarkan suara sekencang mungkin)
Akupun mencari-cari pemilik suara tersebut, dan aku menoleh ke sebelah kiriku ternyata benar dugaanku dia adalah teman kecilku yaitu Nanung. Sudah tak heran mendengar suaranya yang super duper seperti kaleng rombeng itu, itu adalah ciri khas suaragkerjaan doang nih sama lu, mau gk lu jadi SPG Mall lumayan gajimya bil, lu gk jdi kuliahkan ?
makasih nung tawarannya, tapi minggu depan gw udah ospek
ospek apaan lu, emang mau masuk sekolah lagi apa lu ospek-ospek segala, mending juga kerja dapet duit Nabila hadehhh ( dengan nada tinggi)
gw kuliah nung, doain ya semoga kuliah gw lancar dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat (sedikit tersenyum)
hadeeehhhh Nabila. Nabila., buat apa sih kuliah lu itu udah belajar dari TK sampai SMA trus lu juga perempuan jadi buat apa kuliah yang ada ngeberatin orang tua lu aja itu mah, lagi pula paling sama kaya sekolah-sekolah gitukan namanya aja yang beda, udahlah nanti juga ujung-ujungnya sumur, dapur, kamar yahhh sama aja sia-sia mending lu jadi SPG
“ astagfirulla, nanung menurut saya kuliah itu penting tidak pernah ada perbedaan laki-laki dan perempuan dan perlu kamu ketahui ya system kuliah dengan sekolah-sekolah pada umumnya yang pernah kita alami itu berbeda. Yaudah aku pamit duluan, Assalamualaikum
Aku pun menjawabnya dengan singkat tanpa aku menjelaskan dengan kata yang pajang lebar, dan akupun langsung berpamitan kepadanya karna tak inginku berdebat dengannya yang tak pernah ingin kalah. Akan tetapi aku tak mendengar jawaban salamku. Setelah aku mulai menjauh baru aku mendengar bahwa terdapat jawaban salamku tadi. Aku berjalan menyusuri perkampungan daerah rumahku, aku mendengar namaku disebut-sebut didalam pembicaraan ibu-ibu gosip bahkan terdapat dari salah satu dari mereka dengan sengajanya membicarakan anak muda perempuan yang sia-sia dengan gelar sarjananya dengan suara khasnya yang lantang. Dan ketika tepat aku melewati didepan mereka akupun tersenyum dan menyapa mereka layaknya seorang anak muda terhadap orang yang lebih tua.
permisi bu (sambil tersenyum ramah)
ehhh ya ya neng (sorotan matanya yang memperhatikan penuh dengan rasa penasaran)
Setelah aku mulai menjauh dari gerombolan mereka, terdapat dari salah satu mereka yang berbicara dengan lantang dan seolah-olah menyindir, ucap salah satu dari mereka,
buat apasih nyekolahin anak perempuan tinggi-tinggi buang-buang duit aja mending kalau yang mampu lahh kalau kaya kita-kita mah ya bu malah bikin nambahin beban pikiran aja, tohhh nantinya juga bakal sama aja kerjaannya disumur, dapur, kasur mending disuruh nyari duit anaknya gk sia-sia, sekarang aja sarjana banyak yang nganggur ya jadi buat apa di kuliahin, ya gk bu nanti kaya anaknya ibu yang disebrang sana lagi lulus kuliah dia juga sama aja langsung nikah.
Aku pun berjalan terus saja seolah-olah tidak mendengar perkataan meraka, tanpa disadari akhirnya akupun tiba dirumah dan sesampainya dirumah akupun langsung menceritakan kejadian semuanya yang terjadi tadi dan mamah pun tersenyum manis mendengar ceritaku seolah-olah mamah tidak khawatir dan orang tuaku tetap pada pendirian mereka bahwa menuntut ilmu itu penting tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan, mereka pun terus menyemangatiku agar aku terus bersemangat untuk menuntut ilmu.
***
Hari yang dinantikan tiba yaitu awal masuk dunia perkuliahanku, sebelumya seminggu yang lalu aku mengikuti ospek perkulliahan dan disana aku sudah mendapatkan teman baru dan ternyata salah satu teman yang aku kenal saat ospek itu dia sekelas denganku. Hari pertama kita hanya perkenalan diri saja dan pemilihan kosma. Hari-hari terus berjalan tak terasa seminggu sudah aku berada didunia perkuliahan taka da masalah yang terjadi. Aku pun sudah mendapatkan banyak teman baru. Setelah seminggu berlalu aku baru merasakan layaknya orang bodoh yang tidak megetahui apa-apa tentang pelajaran dijurusanku ini. Sejak aliyah aku tidak pernah menyukai yang namanya tentang hukum, karena bagi ilmu hukum itu rumit namun, takdir berkata lain aku harus bisa mulai menyukai tentang hukum. Saat pelajaran itu berlangsung aku merasa kebingungan tak mengerti yang dosen jelaskan semua unek-unek dan pertanyaan-pertanyaan yang ada didalam hati ini aku tayakan sambil mengacungkan tangan,
izin bertanya pak, pemerintah mengadakan hukum tetepi kenapa pemerintah itu sendiri yang melanggarnya pak ? (dengan wajah yang penuh kebingungan)
Kemudian dosen itu memaparkan dengan jelas pertanyaanku, akan tetapi aku masih sullit untuk memahaminya. Aku pun mencoba mempelajari apa itu ilmu hukum. Karena jika aku tidak mencoba mempelajarinya bagaimana aku UTS dan UAS nanti.
***
Langit biru membentang pagi ini, matahari memancarkan sinarnya yang membuat tangan ini tepat berada didepan wajah yang berusaha untuk menghalangi pancaran sinarnya dari wajah ini. Burung -burung bernyanyi, namun tak ada semilir angin yang menemani pagi ini sehingga udara pagi ini terasa panas. Namun tidak memutuskan semangat juang ini untuk menuntut ilmu. Tak terasa semester satu telah aku lalui dengan berbagai rintangan dan pada saat akhir semester satu aku mendapat info dari Kakak tingkatku bahwasannya ada info tentang beasiswa. Aku pun bertanya kepadanya,
" beasiswa apa ka, Bagaimana cara pendaftarannya dan apa aja persyaratannya Itu ka?(penuh dengan rasa penasaran)"
" itu dek beasiswa dari baznas, setau kakak persyaratannya IPK adek harus diatas 3,0 dek. Adek kan pinter tuh ikutan aja tapi biasanya dek suka ada dosen yang ngajuin nama-nama mahasiswa yang IPK nya tinggi ko, adek tenang aja kakak mah yakin adek pasti udah diajukan sama dosen adek, Aamiin... (sambil tersenyum manis) "
" Ya Allah kakak aku tuh tidak sepintar yang kakak bilang ihhhh, tapi Aamiin deh (sambil tersenyum) "
" kakak duluan ya dek, kakak ada UAS terakhir nihh. Kamu juga masuk sana ada UAS kan... "
" ya ka makasih infonya kakak cantik, Ihhh aku udah selesai doang UAS nya tinggal menunggu hasil (bibir ini mengangkatkan ke atas sedikit) "
Akhirnya aku mendapatkan info tentang Salah satu beasiswa dari kakak tingkatku. Hari demi hari ku lalui, seiring berjalannya waktu menuju semester berikutnya Akupun mendapatkan kabar dari salah satu dosennya bahwasannya aku di daftarkan sebagai mahasiswa yang berhak mendapatkan beasiswa prestasi dari baznas. Mata ini pun berkaca-kaca rasa terharu menghampiri diri ini dan akupun menanyakan kembali kepastian dari apa yang dosen itu katakan padaku seolah-olah aku tak percaya dengan apa yang dosen itu katakan kepadaku. akupun terus bertanya dan berterimakasih kepadanya,
" bapak ini beneran kan bukan bohong ? (dengan raut wajah yang penuh rasa penasaran) "
" iya nak ini bukan bohongan ataupun candaan buat Nabila syabania Kamu layak mendapatkan beasiswa tersebut, karena kamu memenuhi persyaratannya IPK kamu juga tinggi, tingkatkan terus ya nak jangan sampai menurun. "
"Ya Allah Nabila masih belum percaya soalnya pak, maaf ya pak jadinya Nabila nanya mulu dehhh, kalau begitu makasih ya pak infonya. Insyaallah pak nabila akan terus meningkatkan IPK nya, Doain ya pak. "
" nanti kamu uruskan surat-surat yang di butuhkannya ya ke ruang akademik, setelah ini kamu ke ruangan akademik ya jika kamu ingin diambil beasiswa itu dan nanti bisa langsung diberitahukan apa aja yang di perlukan untuk melengkapi persyaratan penerimaan beasiswanya"
" ya pak nanti saya ke ruangan akademik, makasih ya pak sekali lagi infonya (tersenyum bahagia)"
" Sama-sama Nabila, yaudah bapak tinggal dulu ya (melangkah meninggalkan tempat perbincangannya)"
" ya pak (tersenyum manis)"
Akhirnya akupun mendapatkan bantuan berperstasi dari pihak baznas. Tak lama kemudian setelah aku berbincang dengan salah satu dosen dikampusku, aku pun langsung ke ruangan akademik untuk memberitahukan jika aku akan mengambil beasiswa itu dan akan mengurus surat-surat dan persyaratan lainnya yang harus aku penuhi. Setelah itu aku menelepon ke dua orang tuaku dan memberitahukan kepadanya dan terdengar isak tangis bahagia seorang ibu dan akupun tiba-tiba menjatuhkan air mata. Tersirat rasa bahagia dan tak percaya pada hari itu, karena belum lama aku mengetahui tentang beasiswa tersebut dari kakak tingkatku. Tak lupa aku ucapkan syukur dan memuji nama Allah dan tak lupa pula aku sangat berterimakasih kepada kedua orang tuaku yang selalu mendoakanku.
***
Layaknya air sungai yang terus mengalir, seiring berjalannya waktu tak terasa sudah 2 semester aku lewati tak ada konflik besar yang ada hanya konflik-konflik kecil pada masa itu dan Alhamdulillah nilaiku pun terus meningkat. Dan untuk semester ini aku belum mengetahuinya dan aku berharap nilaiku tetap meningkat agar beasiswaku tidak dicabut. Perlahan semester ini aku jalanin seperti biasa.
Pertengahan semester pun tiba.....
Terik matahari pagi ini membuat kita semua terasa enggan keluar dari tempat tinggal kita. Namun kupaksakan diri ini untuk melakukan aktifitas seperti biasanya. Ketika hendak memasuki kelas aku bertemu dengan Segerombolan geng dan salah satu dari mereka adalah teman kelasku. Ketika aku melewati mereka aku tersontak kaget karena suara mereka yang lantang memanggil namaku.
" Woyy Nabila anak beasiswa yang paling pinter (dengan nada tinggi dan tertawa hina) "
Akupun kaget dan wajahku langsung menuju kepada pemilik suara itu, kemudian aku melangkah mendekati mereka, menjawab panggilan mereka dengan suara rendah dan tersenyum.
" ya ada apa, kalian panggil saya kan? ( tersenyum dan raut wajah yang penuh tanya) "
Bukannya menjawab pertanyaanku mereka malah tertawa terbahak-bahak. Kemudian barulah mereka menjawab dengan suara yang lantang kembali.
" Heh lu anak yang cari perhatian sama semua orang apalagi sama dosen tuhh, biar beasiswa lu gk di cabut ya padahalkan nilai lu masih dibawah si farel, ya masih keren dan pinteran my boy farel lah, ehhh gw kasih peringatan sama lu ya nabila ank caper jangan pernah deh lu sok belajar bareng sama my boy farel, capernya tuh ke dosen aja gk usah sok baik sama farel bilang aja lu mau mengambil ilmunya si farel biar lu yg terus dapet beasiswa. Awas ya lu nabila, asal lu tau nilai tes lu yang kemaren tuh dapet kecil liat lu sono dimading, makanya jangan sok pinter deh lu. ( tersenyum hina) "
"astagfirullah ara aku gk bermaksud jahat atau apalah kesiapa pun ra tapi terserah kamu mau beranggapan aku apa aja, terimakasih ara kritikannya (tersenyum kecil dan langsung pergi meninggalkan mereka) "
Tiba dikelas semua mata tertuju kepada Nabila....
" Assalamualaikum .... (tersenyum manis) "
" Waalaikumsalam.... heyy Nabila, akhirnya kamu dateng juga aku tunggu-tunggu dari tadi. Sini-sini bil duduk disini sekalian kita belajar lagi nihh aku ada yang kurang paham nih soalnya (tersenyum dan menunjukan tempat duduk disampingnya)"
Jawab salah satu teman kelas yang sudah ada di kelas dia adalah farel. Ketika yang lainenatapku sinis dan penuh keanehan akan tetapi farel malah menawarkan aku untuk belajar bareng kembali bersamanya. Entah apa yang tiba-tiba membuat sikap teman-temanku bersikap sinis dan aneh kepadaku. Ketika aku ingin menjawab tawaran farel teman-temanku ada yang berbicara terlebih dahulu.
" farel-farel lu ngapain sih masih ngajakin anak munafik kaya dia belajar bareng sama lu, dia tuh mau ngejatohin lu farel biar beasiwa lu dicabut rel dan biar dia yang bisa dapetin beasiswa full dan plus ke luar negeri. Jangan mau rel lu dibodohin sama bila (menatap dengan sinis) "
" Astagfirullah, Kalian semua tahu gosip itu darimana? "
" hey rel kita tau semua itu dari mading jurusan, coba aja kalian liat sana. "
"sejak kapan mading berisi gosipan sihh, kalian ini bagaimana coba. Mading tuh isinya cuman pengumuman Pembahasan kajian, karya tulis mahasiswa sama nilai itu juga bagaimana dosennya. "
" nahh itu yang terakhir Nilai, udah terbukti rel Nilai b. Inggris dia Kecil dan kita punya saksi rel ada yang ngeliat dia nyontek pas UAS kemarin. "
" astagfirullah kalian jangan gampang ke makan omongan orang nanti kalian sendiri yang malu"
Kondisi ruangan semakin memanas rata-rata mereka semua percaya dengan gosipan tersebut, akan tetapi berbeda dengan farel dan wahidah sahabat dekat Nabila. Mereka percaya bahwa nabila tidak seburuk yang teman-temannya katakan dan mereka percaya nabila adalah seorang anak yang cerdas dan pantas mendapatkan beasiswa yang Ia dapatkan sekarang.
***
Akhirnya perselisihan itu usai tapi bukan berarti mereka membaik, perselisihan mereka usai dikarenakan ada dosen masuk ke ruangan mereka. Semenjak kejadian itu nabila menjadi tidak fokus dan merasa down. Bahkan saat pelajaran berjalan yang biasanya nabila aktif bertanya dan memberikan tambahan materi tapi kali ini ia jarang seperti itu. Dosen-dosen pun merasa aneh dengan sikap nabila yang berubah drastis ini. Teman-teman nabila juga masih banyak yang menjauhinya karena kejadian waktu itu. Nabila juga lebih sering menyendiri dan jarang sekali nabila berdiskusi dengan temannya untuk membahas materi-materi yang ia belum paham. Sampai suatu ketika ada ujian lisan bahasa inggris dadakan dan yang biasanya nabila selalu siap apapun itu walaupun ujian dadakan tapi untuk kali ini dia merasa tidak sanggup menjalankannya. Sampai nama ia di paanggil, ia pun masih termenung apakah ia bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan lisan bahasa inggris itu. Dan pada akhirnya....
" Nabila are you fine? " (tanya dosen b. Inggris tersebut)
" yes, I am fine sir." (bersuara lemas)
" ok, are you ready public speaking english and memorezing?"
" Sory sir I can't "
" What happen Nabila ?" ( raut yang penuh pertanyaan)
" Nothing , everythink is well sir" (tersenyum kecil)
" Ok Nabila kamu ngulang minggu depan ya, saya harap kamu minggu depan sudah siap." (ucapnya dengan nada tegas)
***
Seminggu sudah telah berlalu dan nabila masih dalam kondisi yang sama masih sering termenung sendiri, mungkin ia masih kepikiran dengan peristiwa yang sedang terjadi saat ini ia alami. Dijauhi oleh banyak temannya dan difitnah dengan sebutan si pintar munafik. Entah apa yang membuat mereka semua dab terkecuali teman dekatnya percaya dengan gosipan seperti itu. Nabila sangat berharap minggu ini Kondisinya bisa jauh lebih baik dari sebelumnya, namun seketika berita buruk menghampirinya tanpa permisi sehingga membuat ia drop dan tak tahu harus apa yang ia lakukan sekarang ini. Ia mengetahui berita ini ketika seorang kating memberitahukannya didepan ruangan kelas Nabila.
" hey kamu nabila kan ya? "
" ya ka saya nabila, ada apa ya ka? "
" Maaf ya dek sebelumnya, kk dapat amanah dari pak warek 3 katanya jika nilai ade terus menurun beasiwa adek akan dicabut sekarang juga dan beliau melihat perubahan drastis dari adek, beliau memberikan kesempatan satu kali lagi kepada adek kalau nilai ade masih menurun kemungkinan secepatnya beasiswa adek akan dicabut. Maaf ya dek kakak hanya menyampaikan Amanah saja. "
" Ohh ya ka makasih ya ka infonya (tersenyum paksa) "
Jleebb hati ini begitu sakit ketika aku mendapatkan kabar itu, bagiku ini jauh lebih sakit dari pada putus cinta. Pupus sudah semua harapanku aku merasa bahwa aku gagal mengemban amanah dan harapan dari keluargaku. Aku bingung harus berbuat apa sekarang karena pikiranku sedang kacau balau. Farel yang mengetahui kabar tersebut segera mencari keberadaanku, dia pun kaget mendengar kabar buruk itu yang menimpah kepadaku. Akhirnya farel menemuiku dan mencoba mendekati dan berbicara kepadaku.
" Nabila.... " (Mencoba memanggilnya dengan suara lembut)
Terdengar suara seseorang yang ku kenal memanggil namaku. Akupun menolehnya dan ternyata benar pemilik suara itu adalah farel. Ia mencoba mendekatiku yang sedang termenung duduk di taman kampus. Segera aku menghapus air mata ini yang membasahi pipiku. Aku tidak menjawab panggilannya, akan tetapi aku hany menoleh saja.
" Nabila boleh aku duduk disebelah mu.... " (dengan raut wajah penuh permohonan)
Aku hanya menjawabnya dengan anggukan kepalaku.
" Nabila jangan putus semangat kamu gk usah takut inget kamu masih punya Allah, Laa Tahdzan Nabila " (ucapnya dengan hati-hati karena kondisi nabila yang sedang bersedih)
" Ya rel makasih " (jawabku singkat)
Seketika suasana menjadi hening farel bingung harus ngomong apa ke nabila agar nabila tidak terus-menerus meratapi kesedihan dan cobaan yang menimpahnya saat ini. Ketika farel ingin mengeluarkan kata-kata seketika Nabila memanggilnya dan memulai pembicaraan dengan farel.
" farel..... Salah gk sihh kita menganggap kalau ini adalah kegagalan dan kesalahan diri kita sendiri "
" Nabila ini bukan kegagalan, harus kamu ingat setiap orang yang sukses dibalik kesuksesannya ia pasti pernah mengalami sama seperti apa yang kamu alami sekarang ini. " (ucapnya mencoba menasehati)
" ya sih rel tapi pernah gk sih kamu ngerasa semua yang udah kamu rencanain dan kamu perjuangin dari awal itu berasa sia-sia rel, dan kamu bingung harus berbuat apa. Jalan satu-satunya harus mulai dari nol lagi rel dan itu gk gampang bagi aku rel ...." (dengan raut wajah yang terlihat sangat putus asa)
" Nabila, farel cuman mau ngasih saran ke nabila. Saran farel cuman satu libatkan Allah dalam semua apa yang nabila inginkan, nabila gk usah takut menurut nabila ini adalah kegagalan, keburukan tapi menurut Allah belum tentu bil. Inget pepatah jika kamu terjatuh kamu harus bisa bangkit kembali dari keterpurukan kamu itu. Daripada kamu merenung terus Disini mending kita ke mushola kamu ambil air whudu sholat dan kamu curahkan semua apa yang menjadi uneg-uneg kamu. Trus abis itu mending kamu ke perpus kita belajar bareng sama wahidah juga ya kan dari pada merenung terus sia-sia waktu kamu nanti. " (tersenyum kecil)
" astagfirullah... Makasih ya farel sarannya ya Allah maafkan hambamu ini yang terlalu terbawa dalam kesedihan."
" ya dimaafin ko nak asalkan jangan di ulangi lagi ya..... " ( tertawa kecil)
"Ihhh dasar nak nak Emangnya abe anak ente yeuhh " ( wajah kesal)
" Dihhh yaudah ibu aja deh, gimana bu mau gk belajar bareng saya sama wahidah" (ledeknya)
"Ya Allah aku masih muda kakek, ya aku mau kakek udah lah ngeledek mulu mending aku duluan ke musholahnya, dahhh assalamualaikum kakek " (tertawa kecil dan langsung meninggalkan farel)
" ehhh dasar si nenek yang ngajak siapa malah di tinggalin"
Farel merasa senang akhirnya Nabila bisa tertawa kembali.
" ehhh kakek salam saya jawab dulu tuh nanti dosa lohh" (teriaknya dari kejauhan dan tertawa kecil)
" Astagfirullah.... Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatu nek, maaf saya hilap nek"
Akhirnya farel berhasil membuat semangatku tumbuh kembali dan aku pun langsung ke musholah untuk melakukan sholat duha dan mencurahkan semua isi hatiku kepada-NYA.
***
Semilir angin menemani ketenangan ku setelah usai melaksanakan sholat dhuha. Akupun langsung beranjak menuju perpustakaan untuk belajar dan mencoba bangkit kembali dari keterpurukan ini.
Setiba di perpustakaan......
" Nabila heyy sini nihhh ...." (tersenyum dan sambil menunjukan arah disampingnya)
" ehh wahidah... Yy aku kesana." (tersenyum)
" bil kita belajar duluan aja farel masih ada urusan katanya... "
" Ohh gituh yaudah ayuk kita mulai... "
Aku dan wahidah langsung memulai belajar bareng tanpa farel, karena farel sedang ada urusan mendadak. Biasalah seorang aktivis kampus pasti selalu sibuk. Waktu terus berputar satu jam sudah kita belajar berdua dan tak lama kemudia farel datang menghampiri aku dan wahidah.
" heyy kalian udah lama ya belajarnya, sorry nihh tadi gw ada urusan bentar. " (menunjukan giginya yang putih)
" ya lah kita udah lama rel dikit lagi juga udahan nih Ya gk bil, aku udah ngantuk soalnya nih, pengen istirahat..... " (tertawa kecil)
" Ya aku ada urusan mendadak nih soalnya jadi aku mau langsung pamit duluan aja ya sama kalian, tapi aku mau minjem bukunya dulu ok gak kenapa-kenapa kan aku duluan. " (sambil merapikan peralatannya)
" ehh.. ehh... bil mau kemana kamu, aku baru juga dateng bil ya kali kamu mau langsung pulang. Urusan apa sih bil sampai terburu-buru amat sih kamu" (wajah penuh pertanyaan)
" maaf rel aku buru-buru banget ini soalnya rel, aku lupa kalau sore ini aku ada janji sama temen kosan aku rel, makasih ya farel dan wahidah kalian udah membuat aku bangkit dari keterpurukanku dan makasih masih mau belajar bareng nabila lagi, kalian sahabat is the best deh pokoknya, dadah aku duluan ya assalamualaikum.... " (melangkah keluar dan tersenyum manis)
" Waalaikumsalam.... (jawab farel dan wahidah dengan kompak)
***
Aku hampir lupa jika hari ini aku ada janji dengan teman kosanku kalau kita hari ini mau ke Grandmed bareng. Akupun langsung terburu-buru menuju kosanku dengan berjalan kaki karena jaraknya tak jauh dari kampus. Namun setiba dikosan mereka sudah tidak ada dikosan aku rasa mereka sudah pergi terlebih dulu. Kuputuskan aku tidak menyamparkan mereka tetapi aku melanjutkan belajarku di kosan. Setiba mereka dikosan aku langsung meminta maaf dan bertanya kepada mereka.
" hey kalian maaf ya aku gk jadi ikut nemenin kalian, ohh ya kalain beli buku tentang apa? "
" gk usah minta maaf bil kita bisa ko tampa kamu juga, udah fk usah sok care sama kita bil kamu itu egois. Ya kamu pinter tapi egois bil kamu lebih dulu punya janji sama kita tapi kamu malah berduan kan di perpus sama farel belajar bareng ya kan biar beasiswa kamu gk jdi dicabutkan makanya kamu lebih milih farel temen belajar kamu janiji sama kita dilupain ehh pura-pura dilupain maksudnya.... "
" astagfirullah kalian aku bener-bener lupa Ya Allah kok kalian jadi kaya gini sih, aku gk berdua ko aku bertiga sama wahidah juga. Maksud aku bukan kaya gituh aku belajar sama mereka karena mereka yang udah buat aku mau bangkit lagi dari masalah-masalah yang saat ini aku alami, kalian yang aku pikir bakal ikut suprot aku juga tapi kenapa kalian kemakan gosip-gosip itu sih, aku gk pernah milih-milih teman, tapi terserah kalian mau anggap aku apapun. Terimakasih kritikan kalian tentang aku. " (meneteskan air mata)
Seketika keadaan menjadi hening. Aku terus meneteskan air mata dan aku merasa bahwa aku memang bener-bener ngerasa gagal lagi dan aku ngerasa cape atas semuanya yang terjadi padaku saat ini. Tak lama kemudian aku merasa tubuhku jauh lebih hangat dan ternyata mereka semua merangkulku dan mereka meminta maaf kepadaku.
'" Nabila maafin kita semua ya kita udah salah menilai kamu, seharusnya kita lebih percaya sama kamu bukan omongan orang lain. Kita bakal selalu saling suprot ko, kita percaya kamu pasti bisa melewati semua rintangannya yang terjadi sekarang ini. "
"Alhamdulillah kalian percaya sama aku, makasih ya kalian itu bagaikan keluarga keduaku "
Suasana hening pun berubah menjadi isak tangis yang tersedu-sedu. Akupun merasa bersyukur disaat suasana seperti ini aku memiliki orang-orang yang masih percaya dan mensuprotku. Akupun kembali bersemangat.
***
Keesokan harinya kujalani semuanya seperti biasa seolah-olah tak ada masalah apapun yang sedang terjadi karena aku mulai percaya akan semua takdir yang telah ditetapkan kepadaku. Waktu terus berputar semakin cepat UAS telah kulewati dengan kepercayaan diri ini. Akhirnya hal yang ku nanti-nanti yang membuat keringat dingin ini datang kembali. Jujur aku merasa takut karena ini penentuan beasiswaku antara tetap atau dicabut selamanya. Entah apa yang harus ku lakukan jika takdirullah beasiswaku dicabut aku tak ingin mengecewakan orangtuaku dan orang-orang yang sudah mempercayainya.
Mading jurusan dipenuhi oleh mahasiswa dan mahasiswi jurusanku yang mengajukan beasiswa dan penetapan bagi mahasiswa dan mahasiswi yang dipertimbangkan akan beasiswanya mungkin karna rasa penasaran mereka yang menggejolak sehingga membuat mereka tidak sabar ingin segera melihat pengumumannya dimading itu. Seketika ku rasa ada sekelompok orang yang mulai mendekatiku saat aku melihat dari arah kejauhan dan ternyata benar yang kukira itu mereka terus mencoba mendekat ke arahku.
Sekelompok geng yang dahulu pernah menjatuhkan ku dihadapan orang-orang banyak itu mendekatiku. Kukira mereka akan menjatuhkanku kembali dihadapan teman-teman kampusku ternyata aku sudah suudzon sama mereka. Mereka mengulurkan tangannya dihadapanku, aku bingung dengan tingkah laku mereka bukan hanya aku akan tetapi farel dan wahidah juga bingung melihat sifat mereka itu.
" Nabila kita semua disini tulus dari lubuk hati kita ingin berteman dengan kamu dan kita Ijjj nta maaf atas semua yang pernah kita lakukan ke kamu bil... " (sambil mengulurkan tangannya)
Ucap mega yang dikenal sebagai ketua geng dari mereka itu.
" ya nabila kita udah salah menilai kamu mungkin karna kita iri sama kamu bil, kamu pintar, baik, cantik pokoknya kamu perfect bagi kita sedangkan kita gk pernah bisa menyaingi kamu bil, maafin kita ya bil.... "
Sahut salah seorang anggota rmhnya mega.
" Ya Allah Nabila udah maafin kalian ko, menurt Nabila kalian gk pernah salah. Kalian lah yang bisa membuat nabila kuat seperti sekarang ini, kalian yang menyadarkan nabila dari hal-hal yang nabila belum menyadarinya. " (tersenyum kecil)
" ya Allah tuh kan hati kamu tuh terbuat dari apa sih bil, kamu itu baik banget padahal udah berapa kali kita buat kamu terpuruk bil... " (ucap mereka kompak)
" Emang Nabila kamu layak dan pantas sebagai mahasiswa beasiswa tetap. Congrats bil kayanya beasiswa kamu gk jadi docabut tuh.... " (tersenyum manis)
"ya tuhhh kayanya kamu tetap bertahan bil" (ucap salah satu temannya mega)
" Asekkk... Asekkk... Ada makan-makan besar nih perayaan double nih kyanya mantap jiwa..." (tertawa kecil)
Teriak suara dari arah kejauhan yang tak asing bagi ku akan pemilik suara tersebut, dan benar dugaanku si pemilik suara itu farel. Farel tidak sendiri ada wahidah dan teman kosanku. Meraka datang menghampiri aku dan mega dkk dari kejauhan. Mereka semua memberikan ucapan selamat kepadaku atas tidak dicabutnya beasiswaku. Padahal aku belum mengetahuinya dan bahkan aku belum melihat pengumumannya tapi kata mereka buat apa aku melihat berdesak-desakan kalau hasilnya sesuai dengan apa yang mereka katakan. Hari ini aku bahagia karena janji Allah itu pasti.
Aku telah salah menilai diriku, masyarakat-masyarakat pun telah salah menilai seorang wanita yang ingin meraih pendidikan dan teman-temanku pun telah salah yang hanya menilai seseorang karna sikap iri dan dengki mereka. Kita semua belajar dari sebuah kesalahan kita masing-masing. Aku menyadari bahwa sebuah perjuangan harus dilalui dengan niat,percayadiri,sabar,dan yang pasti harus melibatkan Allah dalam hal apapun itu yang ingin kita jalani.
Selesai.....
" kesadaran berawal dari adanya sebuah kesalahan, kesuksesan berawal dari kegagalan"
"Jadikanlah kegagalanmu untuk terus menyalakan api semangat juangmu demi lekas tercapainya sebuah cita-cita"
Pengarang: Nadia saefina
Anggota LMND UIN BANTEN