Petani Riau dan Jambi Aksi Jalan Kaki Perjuangkan Hak atas Tanah, Sambil Menggalang Dana untuk Bertahan Hidup

aksi penggalangan dana oleh petani Riau dan Jambi/Dokumentasi pribadi 

Riau dan Jambi, 10 Desember 2024 – Aksi jalan kaki yang dilakukan oleh para petani dari Riau dan Jambi untuk menuju istana Negara Jakarta memasuki hari ke-9. Mereka bukan hanya berkeliling dengan tekad yang kuat untuk memperjuangkan hak mereka atas tanah yang diklaim oleh perusahaan, tetapi juga mengumpulkan sumbangan dari masyarakat yang mereka temui di sepanjang perjalanan. Aksi ini menjadi simbol perjuangan, kesabaran, dan keberanian mereka dalam menghadapi konflik agraria yang tak kunjung usai.

Para petani tersebut memulai perjalanan mereka dari desa-desa di Riau dan Jambi, membawa serta harapan besar agar suara mereka didengar oleh pemerintah dan masyarakat luas. Mereka menuntut penyelesaian sengketa lahan yang telah berlangsung bertahun-tahun, dimana hak atas tanah mereka sering kali terabaikan atau direbut oleh perusahaan-perusahaan besar yang mendapatkan izin dari pemerintah tanpa memperhatikan dampaknya terhadap kehidupan petani lokal. 

Setiap hari, para petani ini berjalan kaki dengan jarak yang jauh, melewati jalanan yang panas dan penuh tantangan, namun mereka tetap semangat melangkah demi masa depan yang lebih baik. Untuk bertahan hidup selama perjalanan, mereka dengan terpaksa meminta sumbangan dari pengguna jalan dengan menggunakan kardus bekas sebagai wadah. Uang yang terkumpul dari sumbangan ini digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari, mengingat dana mereka semakin menipis setelah beberapa hari berjalan.

"Apa yang kami lakukan ini bukan hanya sekadar aksi jalan kaki, tetapi perjuangan hidup. Kami tidak hanya ingin tanah kami kembali, tetapi kami juga ingin anak cucu kami bisa hidup di tanah yang diwariskan oleh nenek moyang kami. Kami berharap ada perhatian dari pemerintah dan masyarakat agar perjuangan kami tidak sia-sia," ujar Iwan, salah satu perwakilan petani yang ikut dalam aksi tersebut.

Sungguh mengharukan melihat betapa besar semangat yang ditunjukkan oleh para petani ini. Mereka tidak hanya bertahan dalam menghadapi kesulitan ekonomi, tetapi juga terus berjuang melawan ketidakadilan yang telah mengorbankan hak mereka selama bertahun-tahun. Dalam kondisi serba kekurangan, mereka tetap berharap bahwa aksi ini akan membawa perubahan positif bagi kehidupan mereka dan masa depan generasi penerus.

Menggalang dana dengan kardus bekas di tengah panas terik matahari menjadi salah satu cara mereka untuk tetap bertahan. Masyarakat yang mereka temui di sepanjang jalan pun tak jarang merasa tergerak untuk membantu, baik dengan memberikan uang ataupun sekedar memberikan semangat. "Kami harap masyarakat bisa memahami betapa sulitnya keadaan kami. Kami bukan meminta belas kasihan, kami hanya ingin hak kami sebagai petani dihargai," tambah Iwan.

Aksi ini telah mendapat perhatian luas, baik dari warga sekitar, kelompok masyarakat sipil, hingga ada salah satu organisasi yang komitmen untuk ikut serta dan mengawal hingga menang, organisasi tersebut biasa di sebut dengan LMND Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi Eksekutif Kota Serang. Namun, meski ada dukungan, langkah-langkah konkret dari pemerintah untuk menyelesaikan sengketa ini masih jauh dari harapan. Petani-petani ini menyatakan bahwa mereka akan terus melanjutkan perjuangan mereka hingga keadilan benar-benar terwujud.

Dengan semakin banyaknya aksi serupa yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia, persoalan agraria di tanah air memang semakin mendesak untuk diselesaikan. Ketimpangan distribusi lahan, kepemilikan tanah yang tidak adil, serta lemahnya perlindungan terhadap hak-hak petani, merupakan masalah yang seharusnya mendapat perhatian serius dari pemerintah.

Aksi para petani ini menjadi peringatan keras bagi kita semua, bahwa ketidakadilan agraria bukanlah masalah yang bisa dianggap sepele. Bagi mereka, ini bukan sekadar permasalahan tentang tanah, tetapi tentang kehidupan yang layak, hak atas tanah yang mereka kelola, dan hak untuk bertahan hidup dengan bermartabat. Di tengah keterbatasan dan perjuangan yang tak kenal lelah, mereka menunjukkan keberanian luar biasa, berharap agar perjuangan mereka bisa membuka mata banyak pihak.

Para petani ini mengajak kita untuk tidak hanya melihat perjuangan mereka sebagai sebuah perjuangan segelintir orang, tetapi sebagai cermin dari ketidakadilan yang masih marak terjadi di negeri ini. Aksi jalan kaki ini, meski sederhana, adalah bentuk protes yang penuh makna. Mereka memohon kepada pemerintah dan masyarakat untuk peduli dan memberikan perhatian lebih terhadap nasib para petani yang telah lama terlupakan.

Semoga aksi ini tidak hanya menginspirasi kita untuk lebih peduli terhadap isu-isu agraria, tetapi juga mendorong perubahan nyata yang mengutamakan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama para petani yang telah memberikan kontribusi besar bagi kemajuan bangsa.


Penulis: Arjun 

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url