Tolak PSN PIK 2, LMND Uniba Konsolidasikan Ormawa Melalui FGD
Dokumentasi kegiatan diskusi FGD/dokumentasi pribadi |
Elemen Demokrasi, Serang - Eksekutif Komisariat Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi Universitas Bina Bangsa (E-Kom LMND UNIBA) menggelar Forum Grup Discussion (FGD) di Gedung D Universitas Bina Bangsa, Rabu, 8 Januari 2025.
Dalam agenda tersebut, LMND memantik FGD dengan tajuk "Menakar Untung Rugi Pembangunan PIK 2 Bagi Rakyat Banten".
Hadir dalam FGD mahasiswa lintas organisasi antara lain, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Himpunan Mahasiswa Serang (HAMAS), lembaga pers LPM Extama.
Juga organisasi internal kampus seperti Himpunan Mahasiswa Komputer (HIMAKOM), Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HMIK), Himpunan Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (HIMA PGSD), hingga dihadiri oleh mantan Presma UNIBA periode 2017-2018.
"Awal tahun 2025, masyarakat Banten tepatnya bagian Pesisir Utara sudah dikejutkan dengan Pembangunan Strategis Nasional Pantai Indah Kapuk 2 (PSN PIK 2) yang menuai pro dan kontra ditengah-tengah masyarakat. Bahkan, sebagian masyarakat telah melakukan aksi penolakan terhadap PIK 2." Kata moderator dalam FGD, Farida.
Dalam pelaksanaannya, FGD berjalan secara interaktif. Sehingga, diskusi tidak hanya terjadi satu arah melainkan semua peserta diskusi dapat mengemukakan opininya terkait PSN PIK 2.
"Aku coba buka diskusi dengan melihat dari 3 perspektif yaitu ekonomi, ekologi, dan sosial. Jika kita menimbang untung rugi pembangunan PSN PIK 2 dilihat dari 3 perspektif tersebut jelas proyek ini sebesar-besarnya hanya menguntungkan negara. Tidak mempertimbangkan sisi ekologi dan sosial bagi rakyat Banten." Ujar Ian, membuka diskusi tersebut.
"Disamping itu, Menteri ATR/BPN juga menyebut bahwa proyek PSN PIK 2 adalah proyek yang bermasalah. Selain melanggar RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah), dari jumlah total 1.705 ha, 2.00 ha punya KP2B dan 1.500 ha lahan yang digunakan dalam proyek tersebut masih berstatus hutan lindung. Status tersebut harus diturunkan menjadi hutan konversi lalu menjadi APL (Alokasi Pembangunan Lanjutan) agar bisa digunakan oleh swasta. Proyek PIK 2 adalah proyek yang di PSN kan." Ujar Aji, Sekretaris Kota LMND Serang.
"Masyarakat Tengkurak memiliki dampak besar atas pembangunan PIK 2. Masyarakat mengalami intimidasi untuk menjual tanahnya dengan harga Rp. 23.000 - Rp. 30.000. Proyek ini sudah merasa memiliki bahkan nelayan yang hendak mencari ikan disekitar laut sampai dikejar-kejar pihakkeamanan PIK. Lalu bagaimana nasib masyarakat pesisir utara mencari penghasilan. Proyek ini hanya menguntungkan negara. Bagi masyarakat, nihil." Sambung Aji
Lalu, salah seorang anggota Himpunan Mahasiswa Serang (HAMAS) turut menanggapi diskusi ini. "Saya pernah kesana, sebagian masyarakat setuju atas PSN PIK 2 sebab mereka diiming-imingi akan diberikan imbalan berupa rumah dan lain-lain. Akan tetapi, menurut saya dan kawan-kawan HAMAS, PSN PIK 2 merusak ekosistem dan kami akan terus mengawal proyek ini." Ungkapnya
"PSN PIK 2 adalah kepentingan oligarky, bahkan MUI meminta untuk mencabut dan meninjau ulang terkait proyek PSN PIK 2. Sehingga, dalam momentum ini kita harus mengambil langkah yang konkrit." Tutup Firmansyah, Mantan Presma UNIBA periode 2017-2018
Dalam forum diskusi tersebut membuahkan hasil yaitu membuat aliansi lintas organisasi dengan nama Solidaritas Mahasiswa UNIBA (SMU). Kemudian, membuat Manifesto "Penolakan Pembangunan PSN PIK2 serta mencabut dan mempertimbangkan seluruh PSN yang ada di Indonesia. Gebuk Oligarky, Ganyang Aguan". Selain itu, SMU akan menyelenggarakan Mimbar Bebas untuk mengkampanyekan issu tersebut.
Ian Caesar Francisco Sinaga, ketua E-Kom LMND UNIBA berharap dengan adanya aliansi tersebut dapat menjadi wadah aspirasi serta menjadi jembatan untuk menyuarakan berbagai problematika atau issu kampus maupun issu kerakyatan.***